Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki target khusus pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Kementerian ESDM punya keinginan agar ekosistem kendaraan listrik di Indonesia langsung loncat ke kendaraan listrik full baterai. Selain itu, Dewan Energi Nasional (DEN) juga memiliki target jutaan mobil listrik dan motor listrik mengaspal di Indonesia pada 2030 mendatang.
Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan, Direktorat Teknik dan Lingkungan, Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Wildan Fujiansyah, mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik full baterai di Tanah Air. Menurut Wildan, hal itu bisa berdampak besar terhadap tiga hal, yaitu menurunkan impor BBM, lalu meningkatkan konsumsi listrik nasional, sekaligus menurunkan emisi karbon.
"Kami mendorong kendaraan listrik berbasis baterai ini yang terus akan meningkat. Lewat Dewan Energi Nasional, itu ditargetkan bahwa di tahun 2030 kita mengharapkan ada sekitar 13 juta motor listrik dan 2 juta mobil listrik," kata Wildan dalam acara Isuzu AC/DC Future of EV for Commercial Vehicle di arena GIIAS 2022, ICE, BSD City, Tangerang (16/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wildan memberi contoh, bagaimana penggunaan motor listrik baterai bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM secara signifikan.
"Saat ini diasumsikan ada 115 juta motor bensin di Indonesia. Misalnya motor-motor itu sehari pakai satu liter bensin aja, itu akan membutuhkan bensin 723 ribu barel per hari atau kalau didolarkan, setara USD 72 juta. Ini melebihi produksi minyak kita secara nasional yang masih di bawah itu," tambah Wildan.
Di sisi lain, andai pemerintah bisa mengubah 115 juta sepeda motor bensin tersebut menjadi kendaraan listrik, maka konsumsi listrik PLN akan meningkat juga secara signifikan.
"Kalau kita asumsikan 1 liter dengan energi kWh, itu sekitar 1,2 kWh. Jadi kalau 115 juta motor bensin ini kita alihkan ke listrik, maka konsumsi listrik PLN ini akan jadi 0,138 terawatt-hour per hari. Ini akan meningkatkan penjualan PLN sebesar Rp 226,3 miliar per hari," sambung Wildan.
"Tapi itu kan semuanya. Kalau semua kan nggak mungkin ya. Agak-agak terlalu lebay istilahnya. Kalau kita asumsikan hanya sekitar 5% saja dari jumlah motor itu atau sekitar 6 juta motor, maka akan didapat penghematan BBM 37 ribu barel dengan peningkatan konsumsi listrik 7,2 GWh dan pendapatan PLN itu sekitar Rp 11,8 miliar per hari. Jadi itu tujuan kami," bilang Wildan.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar