Yamaha Fazzio Hybrid Connected jadi satu-satunya motor yang mengusung sistem hybrid di kelas 125 cc. Sistem ini berbeda dari motor PCX Hybrid ataupun mobil-mobil yang dijual di Indonesia saat ini.
Sistem hybrid yang terpasang pada Fazzio memiliki dua sumber tenaga yang saling bersinergi, yaitu tenaga yang dihasilkan dari mesin serta tenaga yang berasal dari Electric Power Assist Start.
Sejumlah komponen yang saling bersinergi antara lain Starter Generator Control Unit, Smart Motor Generator (SMG), dan baterai atau aki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada mesin Hybrid Blue Core 125 ini, electric power assist start yang bersumber dari daya baterai (aki) berfungsi untuk membantu tarikan awal mesin pada tiga detik pertama. Tenaga dihasilkan dari gabungan mesin dan electric power assist, sehingga bisa membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak.
Tak seperti PCX Hybrid yang memiliki sistem hybrid pararel, bahkan memiliki satu tambahan baterai lithium ion. Sedangkan Fazzio Hybrid dibantu hanya dari aki.
"Kita kembali lagi ke definisi hybrid, hybrid itu adalah kendaraan yang ditenagai lebih dari satu sumber daya di dalamnya, apapun bentuknya kalau itu (sumber tenaga) lebih dari satu itu artinya hybrid," ujar Manager Technical and Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Aji Handoko di Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022).
Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menambahkan istilah hybrid pada Fazzio sudah tepat karena menggunakan dua sumber tenaga tenaga.
"Full hybrid dan mild hybrid itu ada definisi, kalau full hybrid itu artinya dari dua sumber tenaga itu bisa bekerja sendiri contoh misalnya mesin saja atau baterai saja, kalau mild kan bisa bekerja bersamaan dan apapun yang bisa bekerja secara bersamaan itu bisa disebut hybrid, artinya di dalam itu ada kondisi-kondisi itu tergantung setingan, tapi ketika itu bisa bekerja bersamaan tidak salah kalau kita sebut hybrid," tutur Anton.
"Yang kedua juga mengenai penamaan karena faktor-faktor yang kita bilang kalau ini sudah layak disebut hybrid, kenapa harus takut ngomong itu bukan hybrid atau ini mild hybrid, orang yang full hybrid juga tidak akan menamakan full hybrid gitu ya tetap aja hybrid gitu kan, segala sesuatu yang bisa bekerja bersamaan itu hybrid," sambung Anton dalam kesempatan yang sama.
Kendati demikain, ada beberapa syarat agar fitur hybrid dari Yamaha Fazzio bisa tercapai. Sebab fitur ini tidak selalu aktif, penting untuk diketahui bahwa fungsi hybrid di Fazzio hanya sebagai pendukung kerja mesin, sederhananya hybrid akan bekerja saat gas diputar pada tiga detik pertama dalam kondisi diam atau belum mencapai 5.500 rpm.
"Ada beberapa kondisi, pertama temperatur yang harus tercapai. Yang kedua, kalau dia posisi start dari nol, kemudian kita suddenly open throttle (buka gas tiba-tiba) pasti nongol (Power Assist)," terang Aji.
"Pada saat jalan bagaimana? sebetulnya hybrid ini bukan sekedar dari nol. Kalau dia posisi jalan pun dia sebetulnya dia akan memberi tambahan selama rpm-nya belum mencapai 5.500 rpm, tetapi itu harus diawali dari nol, jadi teman-teman sudah jalan kencang lalu pelan, nggak sampai berhenti, lalu di sudden throttle tadi, itu pasti dia (power assist, Red) muncul," tambah dia.
"Tapi kalau teman-teman dari berhenti, jalan pelan-pelan, kemudian suddenly open throttle, itu hybrid masih mendorong, selama rpm-nya belum 5.500," tambah Aji.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?