PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) jadi salah satu industri otomotif yang mengalami krisis chip. Imbasnya sempat membuat laju produksi tidak maksimal.
Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro mengatakan kondisi kelangkaan semikonduktor mulai membaik.
"Itu (krisis chip) berpengaruh, apalagi motor-motor yang menggunakan semikonduktor. Tahun kemarin itu berasa banget, kita beberapa produk sampai shortages (kekurangan), kita nggak bisa memenuhi kebutuhan konsumen," tutur Anton saat ditemui di Bogor, Kamis (3/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton menambahkan laju produksi sudah berangsur membaik, namun belum pada tahap situasi normal.
"Tapi sekarang berangsur-angsur mulai recovery, walaupun belum maksimal," tambah dia.
Seperti diketahui sejumlah industri otomotif besar di Tanah Air, termasuk beberapa pabrikan roda empat juga terdampak kelangkaan chip, bahkan sempat menghentikan laju produksi.
![]() |
Krisis chip terjadi karena permintaan otomotif mendadak tinggi setelah sebelumnya anjlok karena pandemi COVID-19. Di sisi lain, kelangkaan chip bisa menjadi pertanda bila pasar sepeda motor mulai bangkit kembali setelah krisis akibat pandemi.
"Salah satu hal lainnya karena berdampak pandemi juga. Jadi harapannya bisa recovery. Market kita besar. Dan itu bukan hanya terjadi di Yamaha saja, kompetitor juga sama. Pada saat itu tak di-provide sama produsennya, kita juga susah. Kendalanya sama semua," sambung Anton.
Technical & Education PT YIMM Aji Handoko, mengatakan, Yamaha Fazzio Hybrid menjadi salah satu produk yang menggunakan semikonduktor.
Fazzio disebut bisa jadi sinyal membaiknya supply semikonduktor. Sebab produk ini diluncurkan saat masalah krisis mulai teratasi.
"Ada beberapa part (pakai Chip) di Yamaha Fazzio. Harapannya produk ini launching pada saat supply itu sudah recovery, harapannya nanti sudah tidak terjadi lagi masalah-masalah itu," kata Aji dalam kesempatan yang sama.
![]() |
Lalu bagaimana dengan inden Yamaha Fazzio?
"Kalau bicara mengenai antusiasme yang sangat tinggi dan beberapa konsumen langsung melakukan pembelian ada yang online, kemudian ada juga yang langsung datang ke dealer, kami bertahap untuk mengirimkan produknya," kata Anton.
"Saya juga pesan dan beli, jadi kira-kira order nggak sampai satu minggu saya dapat. Itu kondisi di Jakarta, tapi kondisi di area lain saya tidak bisa memastikan berapa lama, itu tergantung jumlah antrian dan delivery," tambahnya.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar