Honda Vario 160 resmi meluncur di Indonesia (2/2/2022). Mengalami perubahan besar di bagian wajah dan belakang, Vario 160 dibikin lebih sporty dari model Honda Vario 150. Dengan ubahan radikal di bagian desain, apakah Honda Vario 160 bisa menarik minat para konsumen Yamaha Aerox 155? Mari lihat perbandingannya.
Desain Honda Vario 160
Honda Vario 160 mengusung perubahan radikal dari sisi eksterior. Secara keseluruhan masih mengusung DNA lama dari Vario generasi sebelumnya. Tapi pada bagian wajah direvisi dengan tebeng dan sayap yang lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu dilakukan revisi pada bagian lampu Daytime Running Light (DRL) yang kini terbagi dua atau tertutup sebagian oleh bodi depan dan seolah-olah tembus. Lampu depan tetap mengusung LED dual keen eyes yang sporty dan juga dilengkapi semacam winglet seperti pada motor-motor sport.
![]() |
Satu lagi karakter baru yang ada di bagian depan Vario 160 adalah begitu banyaknya layer atau lapisan, mulai bagian cover setang, bagian sayap, hingga bodi samping. Selain itu juga terdapat cover plastik tepat di belakang dudukan pelat nomor.
Bodi samping juga dibikin lebih besar dan bagian lampu rem telah didesain ulang jadi lebih sporty. Honda Vario 160 juga tampak lebih gambot karena kaki-kakinya di-upgrade dengan profil ban 100/80 di depan dan 120/70 di belakang. Oh iya, sokbreker belakang motor ini masih tetap satu.
Sedangkan untuk dimensi secara keseluruhan, Vario 160 punya panjang 1.929 mm, lebar 679 mm, dan tinggi 1.088 mm. Adapun bobot kosongnya yakni 115 kg untuk versi CBS dan 117 kg untuk versi ABS. Untuk jarak sumbu rodanya 1.277 mm, jarak terendah ke tanah 140 mm, dan tinggi jok 778 mm.
Satu karakter lain yang masih dipertahankan Vario 160 dari generasi sebelumnya adalah profil dek depan yang rata. Keunggulan dek rata adalah bisa bawa barang lebih banyak dan barang-barang tertentu, seperti galon air atau tabung gas. Tapi di sisi lain, dek rata mengurangi kesan sporty di skutik ini.
![]() |
Desain Yamaha Aerox 155
Yamaha Aerox 155 yang dijual di Indonesia saat ini sudah masuk generasi kedua. Artinya, secara desain sudah lebih matang. Pada generasi pertama Aerox, hadir dengan desain yang agresif dan sporty di bagian muka. Di generasi kedua, Aerox tetap mempertahankan aura sporty, tapi dengan wajah elegan.
Secara desain, Aerox 155 generasi kedua yang dibekali fitur konektivitas Y-Connect memiliki desain lebih dewasa dibanding pendahulunya. Yamaha Aerox generasi pertama cenderung seram wajahnya dengan gaya lampu ngumpet dan sayap yang meruncing ke depan.
Sementara Aerox 155 generasi kedua yang mengusung nama All New Aerox 155 Connected punya wajah lebih elegan dengan lampu utama, tebeng depan, dan sayap dibuat lebih proporsional. Selain itu bagian samping Aerox generasi kedua ini menganut model X shape yang lebih sporty.
Ciri khas lain Yamaha Aerox 155 adalah bodi yang lebar dan kaki-kaki yang gambot. Sekadar informasi, skutik ini diberi asupan ban depan profil 110/80 dan ban belakang profil 140/70. Dan untuk menunjang profil ban belakang yang lebar itu, Aerox 155 pakai sokbreker belakang ganda dengan tabung.
Bicara dimensinya, Aerox 155 lebih panjang, lebih tinggi, lebih lebar, dan lebih berat dari pesaingnya, Honda Vario 160. Di atas kertas, Aerox 155 memiliki panjang 1.980 mm, lebar 700 mm, dan tinggi 1.150 mm, dengan berat isi 125 kg (Connected-ABS) dan 122 kg (Connected-Non ABS)
Sementara itu jarak sumbu rodanya adalah 1.350 mm, jarak terendah ke tanah 143 mm, dan tinggi tempat duduk 790 mm. Spesifikasi tersebut juga lebih dari Honda Vario 160.
Berbeda dengan Honda Vario 160 yang masih memperhatikan aspek fungsionalitas, Yamaha Aerox 155 hadir sebagai skutik sporty murni dengan konsep dek berpunuk. Dek yang memiliki punuk ini memang bikin susah pengendaranya ketika ingin bawa barang yang butuh dek rata seperti galon atau tabung gas. Tapi di sisi lain, desain dek seperti ini menambah kesan sporty, juga meningkatkan pengendalian saat ingin menggeber motor di kecepatan tinggi.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?