Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menuturkan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih relatif rendah. Peluang pasar sepeda motor masih gemuk bagi pabrikan roda dua di Tanah Air.
"Rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih sangat rendah. Kalau kita bicara kaitannya dengan roda empat di Indonesia masih 9 dari 1.000 orang. Masih sangat kecil, masih sangat rendah. Ini artinya (potensi) industri otomotif Indonesia masih sangat besar," kata Agus saat ditemui di kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (9/11/2021).
"Demikian juga rasio kepemilikan sepeda motor masih relatif kecil, berdasarkan catatan kami 1 banding 6 yang memiliki sepeda motor," sambung Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Agus menjelaskan Indonesia merupakan pangsa pasar sepeda motor terbesar di Asia Tenggara. Rasio kepemilikan sepeda motor bisa menggoda pabrikan roda dua. Pertumbuhan industri disebut juga bisa meningkat.
"Rasionya kecil, padahal jumlah penduduknya jauh lebih besar daripada negara lain, khususnya pasar ASEAN. Dalam level regional, Indonesia memiliki pangsa pasar sepeda motor terbesar di ASEAN dengan penjualan pada tahun 2020 sebanyak 3,7 unit dengan market share 38 persen," terang Agus.
"Industri sepeda motor nasional saat ini terdapat 26 industri dengan nilai investasi Rp 10,06 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 9,53 juta unit setahun, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai industri tersebut."
"Sepeda motor produksi Indonesia telah menembus pasar ekspor di berbagai negara, kawasan Asean, juga Eropa Barat, dan Amerika Latin," kata dia.
Industri otomotif roda dua Tanah Air optimistis penjualan motor tahun 2022 bisa mencapai angka 5,4 juta unit. Hal itu seiring membaiknya perekonomian nasional sebagai dampak dari meredanya pandemi virus Corona (COVID-19).
Menurut Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), pertumbuhan permintaan sepeda motor baru di pasar domestik akan meningkat jadi 5,1 juta hingga 5,4 juta unit di tahun depan.
Baca juga: Daftar Kendaraan yang Wajib Uji Emisi |
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan potensi peningkatan penjualan sepeda motor tahun depan dapat dilihat dari realisasi penjualan hingga September tahun 2021 ini yang sudah mencapai 3.761.407 unit atau tumbuh hampir 31% dibandingkan periode Januari-September 2020.
"Memang sempat terjadi penurunan penjualan saat gelombang kedua pandemi meninggi pada bulan Juli dan Agustus. Namun sejalan dengan terkendalinya COVID-19, pasar pun mulai membaik. Secara keseluruhan tahun ini kami prediksi pasar motor akan mencapai 5 juta unit. Sebelumnya kami prediksi 4,3 juta-4,6 juta unit. Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan yang kami prediksi akan tumbuh 2%-8% atau 5,1 juta-5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait," papar Sigit dalam keterangan resminya, Senin (8/11/2021).
(riar/mhg)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah