Ganjar Pranowo Jajal Motor Listrik 'Made In Kudus'

Ganjar Pranowo Jajal Motor Listrik 'Made In Kudus'

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 04 Nov 2021 16:09 WIB
Ganjar jajal motor listrik made in Kudus
Ganjar jajal motor listrik 'made in Kudus' Foto: Humas Pemprov Jawa Tengah
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjajal motor listrik Polytron yang diproduksi di Kudus, Jawa Tengah. Motor besutan PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) ini dalam waktu dekat bakal dijual ke publik.

Tak sekadar melihat-lihat, Ganjar juga langsung menjajal motor skutik tersebut. Menurutnya, desain Evo khas ala skutik konvensional pada umumnya cocok untuk dipakai di area perkotaan.

"Ini keren, desainnya bagus. Buat motor kota-kota oke. Sekarang masih berkembang dan ini belum di-launching. Sebentar lagi di-launching," ucap Ganjar dalam keterangan resmi seperti dikutip dari website Pemprov Jawa Tengah, Rabu (4/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasa-rasanya kita mesti siapkan untuk berpindah dari motor berbahan bakar fosil ke elektrik. Dan Jateng sudah memulai itu. Hari ini saya ke Polytron dan beberapa waktu lalu saya melihat produk lain yang juga sudah di-launching," pungkasnya.

Ganjar jajal motor listrik made in KudusGanjar jajal motor listrik made in Kudus Foto: Humas Pemprov Jawa Tengah

Menilik spesifikasinya, Business Development PT Hartono Istana Teknologi, Christoper bilang bahwa Evo punya bekal baterai 1.740 Wh (watt-hour). Kecepatan maksimal motor listrik ini dibatasi hanya 60 km/jam.

ADVERTISEMENT

"Dengan baterai seperti itu, kita bisa menempuh 60-70 km," jelasnya.

Christopher menjelaskan motor listrik Evo menghemat operasional. Jika dibandingkan dengan motor bensin, motor listrik nyaris tanpa perawatan, dan lebih murah biaya konsumsi 'BBM'.

"Kelebihan motor ini, lebih irit. Motor bensin misalnya kegunaan saya pribadi, seminggu itu saya jalan sekitar 100 km dan bensin yang harus saya beli Rp30 ribuan seminggu. Dengan motor ini, biaya saya hanya sekitar Rp 2.500-3.000 per minggu," jelasnya.

"Belum lagi biaya perawatan yang tidak ada. Karena tidak ada mesin, tidak perlu ganti oli. Bisa dibilang ini free maintenance. Hanya perlu pengecekan rutin, seperti rem, baut dan lainnya," tutupnya.




(riar/din)

Hide Ads