Sunmori atau Sunday Morning Ride biasanya menjadi aktivitas wajib bagi para penggemar roda dua di kota-kota besar. Tidak hanya sebagai ajang 'manasin motor', tapi aktivitas berkendara di Minggu pagi ini selalu jadi cara para pengendara motor menikmati jalanan kota yang bebas dari kemacetan di hari kerja.
Namun sejak isu pengetatan penggunaan knalpot bising bergulir dan adanya pemberitaan mengenai pengendara motor yang sedang sunmori menerobos ring satu Istana, kegiatan sunmori ini pelan-pelan sepi peminat.
Kegiatan sunmori ini sejatinya bukan kegiatan yang terlarang selama tetap mematuhi kaidah berkendara yang benar dan tidak melanggar aturan lalu lintas yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny Saputra, pemilik dari bengkel One3 Motoshop mengatakan bahwa kegiatan sunmori ini boleh-boleh saja dilakukan, tetapi harus sesuai aturan.
"Ya kalau mau sunmori, buktikan bahwa kita adalah pengendara yang tertib dan merupakan bagian dari pengguna jalan yang lain. Kalau tertib, pasti Polisi tidak akan menghalangi," papar Benny kepada detikOto, Minggu (23/05/21).
Selain itu, Benny mengatakan bahwa adanya stigma negatif terhadap sunmori ini muncul karena oknum pengendara yang berlaku semaunya.
"Ada oknum pengendara yang kurang bertanggung jawab. Salip-salip, potong jalan orang sembarangan, wheelie di jalan umum, bahkan ada yang masuk tol. Ini yang memang membahayakan, mengganggu ketertiban dan harus ditindak," ujar Benny.
Benny juga mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak pengendara yang bertanggung jawab dan berkendara dengan tertib.
"Apa semua pemotor demikian? Masih banyak yang sopan, kalem, dan masih banyak yang tahu aturan," ujar Benny memberi contoh akan apa yang harusnya para penggemar sunmori ini lakukan.
Selain itu, Benny juga mendorong agar pihak kepolisian dan media untuk memberikan sosialisasi kepada pengendara tentang aturan dan etika berlalu lintas.
"Saya rasa teman-teman dari kepolisian dan media bisa lebih membantu untuk pendekatan kepada para pengguna motor agar lebih berlaku sopan dan tertib di jalan raya. Sehingga tidak ada lagi pengedara yang arogan, bahkan bangga dengan merekam pelanggaran yang mereka lakukan," tutup Benny.
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini