Penjualan Motor Bulan November 2020 Turun Hingga 25%

Penjualan Motor Bulan November 2020 Turun Hingga 25%

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 22 Des 2020 13:41 WIB
Pekerja mengatur motor baru yang tiba di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/11/2019). Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan pada 2019 penjualan motor nasional mencapai 1.100.950 unit motor atau naik 19,4 persen dari tahun 2018 yang hanya mencapai 922.123 unit. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Penjualan motor bulan November 2020 turun hingga 25%. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.
Jakarta -

Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) telah merilis data terbaru penjualan motor. Pada bulan November 2020, penjualan motor di pasar domestik mengalami penurunan hingga 25%.

Mengutip situs resmi AISI, penjualan motor bulan November tercatat sekitar 237.035 unit atau turun sekitar 25,4% dari penjualan pada bulan Oktober yang membukukan angka 317.830.

Sementara jika bicara volume penjualan motor sepanjang Januari-November 2020, angkanya hanya sekitar 3.431.379 unit. Padahal pada bulan November-Desember 2019 lalu, industri otomotif roda dua Indonesia bisa mencatatkan penjualan hingga 5.929.930 unit. Artinya, ada penurunan hingga hingga 42%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, AISI memang telah merevisi target penjualan 2020 lantaran terjadinya pandemi virus Corona (COVID-19). Target penjualan motor di tahun 2020 semula ada di angka 6,4 juta unit. Namun target itu direvisi hingga setengahnya.

"Tapi dari kesepakatan kita di AISI total market itu diperkirakan akan turun 40 sampai 45 persen, kira-kira 3,6 sampai 3,9 juta," ungkap Ketua Umum AISI Johannes Loman, dalam sebuah diskusi virtual, Juni lalu.

ADVERTISEMENT

Menurut Loman, ada beberapa faktor yang menyebabkan grafik penjualan motor menukik tajam di masa pandemi. Selain karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ekonomi nasional yang melemah juga jadi biang keladinya.

"Pertama pasti dengan pandemi, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak bisa beraktivitas, pasti itu. Kedua, seperti diketahui ekonomi melambat, harga komoditi dari teman-teman ketahui juga seperti minyak juga sudah drop, kita ketahui penjualan motor juga tergantung dari kredit di mana dengan kondisi ini mempengaruhi ke bisnis kita, dan perhitungan kita total pasar akan (terkoreksi) berkisar ke 3,6 sampai 3,9 juta," jelas Loman.




(lua/rgr)

Hide Ads