Keterbatasan fisik Khosikin (38) warga Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji, Jepara, Jawa Tengah, tidak berhenti untuk tetap berkarya. Pria yang akrab disapa Kang Jimin ini memodifikasi sepeda motor menjadi sepeda motor roda tiga. Bahkan Kang Jimin tidak mematok tarif modifikasi motor roda tiga untuk sesama difabel.
Saat ditemui di kediamannya Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Kang Jimin sedang sibuk merangkai sepeda motor roda tiga. Terlihat Kang Jimin kedua kaki dan tangannya tidak sempurna. Meskipun demikian, tampak dia dengan semangat menyiapkan peralatan untuk melakukan modifikasi sepeda motor.
Terlihat keringat bercucuran membasahi tubuhnya. Dia dengan teliti merangkai satu persatu bagian motor untuk dimodifikasi menjadi roda tiga. Mulai dari merangkai kerangka hingga memasang ban sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Jimin mengaku ada kisah tersendiri awalnya dia menjadi mekanik motor roda tiga bagi difabel di Jepara. Kata dia, menekuni mekanik motor roda tiga sejak awal tahun 2018 silam. Namun sebelumnya pada tahun 2011 silam dirinya pernah membuat sepeda motor roda tiga tetapi gagal terus.
![]() |
"Berawal dari kekurangan saya dalam bekerja waktu itu. Waktu itu saya bikin roda tiga tahun 2011 untuk bikin milik saya sendiri. Berawal dari itu bikin gagal pertama, bikin lagi gagal tapi masih bisa dipakai. Kurang lebih sampai 15 bulan itu sudah tidak nyaman," kata Kang Jimin saat ditemui di kediamannya, pekan lalu.
"Dari itu punya inisiatif sendiri untuk bikin (motor roda tiga sendiri). Motor pertama Mio pertama kali sampai tiga kali. Sampai akhirnya bikin sendiri sampai senyaman mungkin dari pengalaman pertama. Kedua saya bikin lagi dari sepeda motor Beat, saya rangkai sendiri. Saya bikin sendiri sampai nyaman, senyaman mungkin," sambung dia.
Baca juga: Ini Motor Tempur Guru Difabel Batang |
Kemudian, kata dia lagi, pada tahun 2018 lalu, dia masuk di komunitas Sahabat Difabel Jepara. Dari komunitas tersebut, Kang Jimin melihat teman - teman difabel yang membutuhkan sepeda motor. Hingga akhirnya dia bertekad membantu dengan memodifikasi sepeda motor milik para difabel.
![]() |
"Dari itu masuklah komunitas, SDJ tahun 2018 masuk. Dari situ ketemu sama teman - teman (difabel) ada yang minat, bikin roda tiga. Nah dari awal itu saya punya inisiatif membantu teman - teman semua. Hanya yang selama ini hidupnya tergantung sama orang lain, saya kasih semangat saya kasih suport untuk lebih mandiri. Jangan sampai tergantung dengan orang lain," kata Kang Jimin yang juga merupakan pekerja konstruksi baja ringan.
[Lanjut ke Halaman Berikutnya: Gratis Modifikasi Motor Tiga Roda]
Kang Jimin mengatakan tidak mematok biaya untuk memodifikasi sepeda motor. Hanya biasanya kata dia, ada teman difabel yang menyerahkan uang untuk membeli bahan yang akan digunakan memodifikasi sepeda motor.
"Dari itu teman - teman pada sadar. Kemudian bikin sendiri, dari sepeda motor modif saya belikan semua. Pernah ada yang kasih duit Rp 3 juta. Saya belikan saya bantu sampai proses motor selesai jadinya. Kurang menghabiskan uang Rp 5 juta," jelas Kang Jimin.
Hingga kini, sudah ada puluhan sepeda motor roda tiga yang dibuat untuk teman - teman difabel di Jepara. Bahkan ada yang dari Semarang datang untuk memodifikasi sepeda motor roda tiga. Kini Kang Jimin pun memiliki komunitas khusus sepeda motor yang dinamai Komunitas Motor Difabel Jepara.
![]() |
"Ada teman - teman yang minta saya bikin lagi, sampai sekarang puluhan lebih motor modifikasi sudah saya buat. Dari Semarang yang sudah kami bikin. Tarif tidak pakai, tidak patok harga. Semua saya kerjakan dari bahan sampai jadi. Itu tergantung dengan bahan yang digunakan. Untuk tarif saya belum, saya belum patok sampai sekian," ujar Kang Jimin.
"Saya rasa keberatan kepada teman - teman, karena dari awal saya ingin membantu saudara kita semua. Bukannya saya sok pamer, tapi itu inisiatif dari hari saya untuk membantu mereka teman difabel," sambungnya.
Untuk memodifikasi, Kang Jimin mengaku melakukan seorang diri. Namun ketika memasang kerangka dan ban harus dibantu dua pekerjanya. Kang Jimin selain menjadi mekanik sepeda motor roda tiga, dia juga bekerja sebagai konstruksi baja ringan. Bahkan Kang Jimin memiliki dua pekerja.
"Untuk selama saya sendiri yang mengerjakan, tapi untuk nanti pemasangan dari pengecatan dari modif akhir, saya butuh teman juga, karena saya sendiri tidak mampu memasang sendiri dari ban seperti itu. Kurang lebih ada dua orang, itu teman saya. Semua sudah kerja sama saya. Semuanya keduanya kerja, dapat gaji, insya allah ada rezeki sendiri. Saya bekerja konstruksi baja ringan yang utamakan. Kadang saya bawa teman 3-4. Itu teman biasa bukan difabel," jelas dia.
Baca juga: Modifikasi GSX R150 untuk Difabel |
Salah satu difabel Barno mengaku terbantu dengan modifikasi sepeda motor yang dilakukan oleh Kang Jimin. Dia pun berharap selanjutnya pemerintah daerah juga lebih memperhatikan nasib pada difabel di kota ukir.
"Saya berterima kasih oleh Kang Jimin ini, berkat dia saya terbantu dengan dimodifikasi sepeda motor roda tiga in," kata Barno kepada wartawan saat ditemui di kediaman Kang Jimin Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Sabtu (24/11).
Caption : Kang Jimin saat memodifikasi sepeda motor roda tiga untuk difabel di bengkelnya di Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Jepara, Selasa (24/11/2020). (Foto : Dian Utoro Aji/detikcom).
(din/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar