Royal Enfield tengah mempersiapkan pabrik baru untuk memperlebar pasar di Asia Tenggara. Pada akhirnya Thailand lebih dipilih ketimbang Indonesia, rencananya fasilitas perakitan ini mulai ngebul pada April 2021.
Mengutip Asian Nikkei, Selasa (13/10/2020) fasilitas pabrik ini jadi yang kedua di luar India. Setelah sebelumnya Royal Enfield mendirikan pabrik di Argentina. Pabrik Royal Enfield akan mulai produksi pada April 2021 untuk mengekspansi pasar di Asia Tenggara.
"Kami membawa kesuksesan kami dari India ke Thailand dengan tujuan menjadi nomor satu di pasar sepeda motor menengah di Thailand," kata CEO Royal Enfield Siddhartha Lal dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik perakitan Royal Enfield itu terletak di Provinsi Chacoengsao, bagian dari zona industri yang sedang dipromosikan pemerintah. Fasilitas perakitan itu bakal memproduksi sepeda motor di kelas 250 cc hingga 750 cc. 40 persen akan menggunakan komponen lokal, sedangkan 60 persen komponennya masih diimpor dari India.
Seorang sumber Royal Enfield mengatakan pabrik akan memproduksi sekitar 4.500 hingga 5.000 unit pada tahun pertama yang juga menjadi target penjualan.
"Saya pikir kami telah mendapatkan basis pelanggan yang lebih besar di Thailand karena harga yang terjangkau dan acara pemasaran yang dirancang untuk menciptakan [basis pelanggan] Royal Enfield di Thailand," kata sumber itu.
Memiliki fasilitas pabrik memang memangkas harga. Misalnya Interceptor 650 dibanderol sekitar 219.000 baht ($ 7.000) sekitar Rp 103 jutaan. Sedangkan di Indonesia saat peluncuran 2019 silam, harganya hampir menyentuh Rp 200 juta.
Baca juga: Royal Enfield Indonesia 'Cerai' dengan DMI? |
Royal Enfield sangat-sangat serius dengan pasar Asia Tenggara terutama Indonesia dan Thailand. Tetapi pada akhirnya pabrikan asal India ini memilih Thailand untuk memproduksi motor di luar India.
Salah satu alasannya, Hal itu dilihat dari penjualan motor Royal Enfield di Thailand yang menjanjikan. Volume penjualan Royal Enfield di negeri gajah putih itu meningkat dua kali lipat pada tahun 2019, sebanyak 3.146 unit.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?