Babak Belur! Penjualan Motor Diprediksi Merosot Sampai 45%

Babak Belur! Penjualan Motor Diprediksi Merosot Sampai 45%

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 22 Sep 2020 18:55 WIB
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan pertumbuhan penjualan sepeda motor sampai akhir tahun 2012 naik 10-12% dari tahun 2011 atau sekitar 8,3 juta unit. Berdasarkan catatan AISI, total penjualan sepeda motor di Indonesia tahun 2011 mencapai 8.012.540 unit.
Penjualan motor diprediksi turun hingga 45 persen dari tahun lalu Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta -

Penjualan sepeda motor di Indonesia turut terdampak pandemi COVID-19. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi penurunan penjualan motor yang cukup drastis tahun ini akibat pandemi.

Menurut Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, sejak 2017, penjualan sepeda motor menunjukkan tren terus meningkat. Pada 2019, hampir 6,5 juta unit sepeda motor terjual.

"Namun kami tidak bisa menghindar di tahun 2020 kami terdampak dari COVID-19. Sehingga year to date (Januari sampa) Juli hanya mencapai 2,1 juta, pasar terkoreksi -42% dibandingkan periode yang sama 2019," kata Sigit dalam diskusi bertajuk "The 2nd Series Industry Roundtable (Episode 6) - Automotive Industry Perspective" yang diselenggarakan secara virtual oleh Jakarta CMO Club dan Marketeers, Selasa (22/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, menurut Sigit, industri otomotif khususnya roda dua melibatkan banyak pihak. Setidaknya lebih dari 1,5 juta orang terlibat dalam industri sepeda motor ini.

"Tentunya kita harus bisa bertahan dalam situasi pandemi ini," ujar Sigit.

ADVERTISEMENT

Tahun ini, menurut Sigit, diperkirakan penjualan motor hanya mencapai 3,6 juta sampai 3,7 juta unit. Angka itu terkoreksi hingga 45% dibanding tahun 2019.

"Untuk itu tentunya perlu beberapa point penting pada saat menghadapi sitausi pasar di masa pandemi COVID-19 ini. Yang pertama, perlunya kolaborasi yang kuat dari hulu sampai hilir dengan melibatkan peran pemerintah," ucap Sigit.

"Kedua, kita harus bisa bertahan dalam situasi seperi ini dengan menyiapkan diri dengan lebih baik, dan nanti kalau pasar sudah recovery, kita sudah siap dengan segala persiapannya."

"Ketiga, memperkuat business model yang didukung SDM andal dan kompeten, dan pemanfaatan teknologi," ujarnya.




(rgr/riar)

Hide Ads