Kasus pengendara motor masuk tol kembali terjadi. Kali ini kejadiannya di Bekasi, di mana pengendara motor yang berboncengan tiga orang menerobos masuk ruas tol Bekasi Timur. Mirisnya lagi, mereka tidak menggunakan helm dan baru berhenti setelah bersenggolan dengan mobil.
Menurut instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, peristiwa pemotor masuk tol tersebut menjadi cerminan betapa lemahnya pemahaman tata cara berkendara sepeda motor di Indonesia.
"Perilaku seperti ini menunjukkan bahwasannya banyak pengendara motor tidak memahami peraturan berlalu lintas. Kita bisa lihat dari ekspresi visual, penumpang ibu-ibu dengan tiga orang masuk tol. Itu menjadi indikator lemahnya tata cara berlalu lintas di kalangan pemotor," kata Jusri, kepada detikOto melalui sambungan telepon, Senin (31/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jusri, ada 3 faktor yang mengakibatkan banyaknya pelanggaran lalu lintas di kalangan pemotor. "Pertama akses yang mudah untuk mendapatkan motor, terus kedua mereka berpikir berkendara di jalan raya itu hanya soal keterampilan saja, dan mungkin mereka berpikir bahwa kecelakaan itu hanyalah takdir," sambung Jusri.
Untuk mengantisipasi supaya peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Jusri mengatakan perlu adanya upaya penyadaran atau edukasi kepada para pengendara motor.
"Mari kita mengingatkan kepada keluarga atau orang-orang yang berada di lingkaran influence kita tentang tata tertib berlalu lintas, tentang risiko berlalu lintas. Bagaimana risiko kecelakaan begitu tinggi. Naik motor di ruang publik itu bukan keterampilan semata, tetapi juga menyangkut tentang pedoman-pedoman keselamatan, tata tertib, dan kemudian juga pedoman empati atau berbagi," bilang Jusri.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis