Marka jaga jarak untuk pemberhentian sepeda motor di traffic light depan Artos Mal, Kabupaten Magelang, mulai diujicobakan. Pembuatan marka ini dengan menerapkan protokol kesehatan untuk jaga jarak antar-pengendara sepeda motor dan pengendara kendaraan lainnya. Marka jaga jarak dibuat mirip seperti di sirkuit MotoGP.
Berdasarkan pantauan, marka berbentuk letter U dicat warna putih. Marka ini dengan marka lainnya berjarak sekitar setengah meter. Saat lampu traffic light menyala merah, untuk pengendara sepeda motor wajib berhenti di dalam marka ini. Untuk itu, sedikitnya ada sekitar 15 marka yang dibuat. Sedangkan pengendara mobil yang berhenti di traffic light persis berada di belakang marka sepeda motor tersebut.
Kaur Binops Satlantas Polres Magelang, Iptu Aris Mulyono mengatakan, marka ini dibuat untuk jaga jarak. Jaga jarak bukan hanya di tempat keramaian atau di rumah saja maupun saat beraktivitas. Namun, pengendara kendaraan bermotor juga harus menerapkan jaga jarak dengan sepeda motor maupun pengendara roda empat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dibuat untuk jaga jarak. Saya sampaikan jaga jarak bukan hanya di tempat keramaian atau mungkin di rumah atau mungkin pada saat tugas atau di mana kita melaksanakan aktivitas. Saat berkendara kita harus wajib mengutamakan physical distancing atau jaga dengan pengendara lain maupun dengan pengendara roda empat," katanya kepada wartawan di sela-sela uji coba marka jaga jarak di depan Traffic Light Artos Mal, Kabupaten Magelang, Senin (27/7/2020) kemarin.
![]() |
Aris mengatakan, marka satu dengan marka lainnya berjarak sekitar setengah meter. Untuk itu, ini baru diujicobakan di traffic light depan Artos Mal yang termasuk traffic membahayakan. Upaya yang dilakukan tersebut untuk memperkecil penularan COVID-19 di Magelang yang belum berakhir.
"Ini juga tujuannya memperkecil risiko penularan yaitu virus Corona atau COVID-19 yang saat ini belum berakhir khususnya di wilayah Magelang. Ini jaraknya setengah meter. Kita upayakan, kita nanti ke depan untuk lebih maksimal lagi," kata dia.
![]() |
Pihaknya berharap, dengan adanya marka ini bisa membudayakan masyarakat untuk lebih menaati dan mematuhi protokol kesehatan. Adapun salah satunya yakni physical distancing atau jaga jarak.
"Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya ini, bisa membudayakan masyarakat untuk lebih menaati dan mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya jaga jarak," ujar Aris.
Menyinggung perihal pengendara sepeda motor yang ketahuan tidak berhenti di marka, kata dia, pengendara ditegur baik secara lisan dan tertulis. Nanti jika setelah dilakukan evaluasi dinilai berhasil akan dibuat marka serupa di tempat-tempat lainnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah