Sistem pengereman sepeda motor saat ini sudah semakin canggih. Kalau dulu motor masih pakai rem tromol di depan dan belakang, motor-motor sekarang sudah banyak yang dibekali rem cakram. Tapi, kenapa rem cakram lebih diutamakan untuk roda depan motor?
Ya, saat ini motor-motor yang dijual di Indonesia kebanyakan menawarkan rem cakram di depan saja--kecuali yang sudah dibekali rem cakram depan dan belakang. Sementara rem belakangnya menggunakan rem tromol.
Mengutip laman MotoSaigon, secara teori rem cakram memiliki struktur yang lebih kompleks daripada rem tromol. Sehingga, pengereman dengan rem cakram lebih kuat untuk memperlambat laju motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, sepeda motor dengan rem cakram sering memiliki jarak pengereman yang jauh lebih pendek daripada rem tromol, memastikan keamanan selama transportasi.
Ketika pemotor melakukan pengereman, karena dampak dari gaya inersia, sekitar 70% gravitasi motor akan mengarah ke roda depan. Karena itu, menurut perhitungan, untuk dapat menghentikan laju motor lebih efektif, rem depan harus bekerja lebih baik dan lebih kuat. Itulah alasan utama bahwa rem cakram lebih diutamakan untuk roda depan.
Namun, karena performanya yang cukup kuat, saat pengereman darurat menggunakan rem cakram bisa berakibat fatal. Pada beberapa kondisi, pengereman dengan rem cakram depan yang terlalu kuat membuat roda terkunci hingga membuat motor terguling. Makanya, saat ini tak sedikit motor yang sudah dilengkapi dengan peranti pengaman anti-lock braking system atau sering disebut ABS.
Untuk motor-motor di Indonesia, sudah banyak juga motor yang dilengkapi dengan rem cakram di bagian belakang. Tapi biasanya ukuran cakram belakang sedikit lebih kecil dibanding cakram depan.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP