Di masa pandemi virus corona saat ini, pelajar diminta untuk belajar di rumah dan ditiadakan kegiatan di sekolah. Namun bukan berarti pelajar 'tidak sekolah', mereka tetap harus melakukan kegiatan belajar di rumah.
Sayangnya, masih ada saja pelajar yang memanfaatkan momen 'tidak sekolah' ini dengan bermain di luar rumah. Lebih parah, pelajar itu malah bermain kendaraan bermotor. Padahal, pada hari normal saja anak-anak di bawah umur tidak diperkenankan mengendarai kendaraan bermotor karena belum cukup usia dan tidak memiliki SIM.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyayangkan ketika dirinya masih melihat anak-anak berkendara di jalan raya saat pandemi COVID-19. Padahal tujuannya kegiatan di sekolah ditiadakan adalah agar anak-anak tetap di rumah demi memutus penyebaran virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya prihatin, ini peran orangtua yang kurang tegas terhadap anak-anaknya. Banyak yang nggak paham, imbauan pemerintah adalah belajar dan bekerja dari rumah, bukan libur terus leha-leha," kata Sony kepada detikOto, Senin (30/3/2020).
Menurutnya, berkendara saat pandemi COVID-19 itu merupakan kegiatan yang berisiko. Apalagi pengendara sepeda motor, sangat riskan.
"Hal ini terjadi karena kurang sadarnya pengendara dalam menggunakan APD, misalnya: helm, masker, sarung tangan dan lain-lain. Apalagi ABG-ABG," ujar Sony.
Lagi-lagi Sony menyinggung ketegasan orangtua agar anak-anaknya tidak berkendara di saat pandemi virus corona seperti ini. Orangtua juga harus tahu bahayanya jika anak-anak keluar rumah saat kondisi ini.
"Banyak orangtua yang menganggap remeh COVID ini kan, sehingga nyuruh anaknya lah ke minimart. Cukup orangtua yang tegas (agar anak-anak tidak keluar rumah dan berkendara)," ucapnya.
"Perlu masyarakat terutama remaja-remaja paham tentang bahayanya berkendara. Jalan raya adalah fasilitas bersama yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya untuk beberapa kepentingan, secara umum ada keselamatan yang sudah diatur oleh pemerintah dan masyarakat harus paham, kecepatan kendaraan, rambu-rambu, marka jalan, barrier, pohon di pinggir jalan dan lain-lain. Ingat kondisi sepi bukan berati aman, karena sewaktu-waktu bisa ada kendaraan lain yang nongol. Ujung-ujungnya kecelakaan dan melibatkan masyarakat yang tidak berdosa," jelasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP