Di Balik Nama Motor Jawa Perak, Bukan dari Indonesia

Di Balik Nama Motor Jawa Perak, Bukan dari Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 03 Des 2019 08:12 WIB
Foto: Pool (visordown)
Jakarta - Merek Jawa belum lama ini meluncurkan produk baru di pasar India. Jawa Perak, menjadi motor bergaya bobber yang dilepas ke pasaran dengan harga 1,94 lakh atau sekitar Rp 38 jutaan.

Motor Jawa Perak tersebut dibekali dibekali mesin empat-tak, DOHC, satu silinder berkapasitas 334 cc dengan knalpot ganda.

Jawa Perak terdengar akrab di telinga orang Indonesia. Namun ternyata merek tersebut tidak memiliki kedekatan atau latar belakang sedikit pun dengan pulau Jawa, Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari laman Jawa Motorcycle, pendirinya Frantisek Janecek yang mengakuisisi salah satu pabrikan sepeda motor asal Jerman, Wanderer di tahun 1929. Jawa merupakan akronim dari Janecek dan Wanderer.



Pabrikan motor asal Ceko ini mengusung gaya motor yang berdesain klasik retro seperti roda dua yang digunakan zaman perang dunia.

Sang pendiri Jawa, Frantisek Janecek merupakan insinyur mesin. Selama perang dunia pertama, dia membuat sejumlah desain dan mematenkan 60 inovasi senjata, salah satunya granat tangan yang kemudian menjadi standar bala tentara Ceko. Motor pertama yang diproduksinya adalah Jawa 500 OHV.



Pecahnya Perang Dunia II di era tahun 1939- 1945 menghentikan produksi sepeda motor Jawa tetapi tidak untuk pengembangannya.


Meskipun pabrik Jawa dipaksa membuat persenjataan di bawah pendudukan Nazi Cekoslowakia, Janeček tetap bekerja secara rahasia, didorong oleh hasratnya untuk inovasi.

Dalam laman resminya jajaran sepeda motornya selanjutnya dikenal dengan nama Jawa "Perak". Rupanya, Perak adalah superhero fiksi anti-fasis yang muncul pasca-perang di Praha.



Merek Jawa mencoba mengungkapkan kisah di balik nama tersebut melalui klip animasi. Saat puncak perang dunia kedua, saat pendudukan Nazi di Cekoslowakia, muncul sosok bayangan di Praha.

Tidak banyak yang diketahui tentang pria di balik karakter ini, tetapi ia dikaitkan dengan harapan saat penindasan tengah berlangsung. Simbol itu kemudian diberi nama 'Perak', Springman of Prague.

Hide Ads