Jakarta - Perangkat
anti-lock braking system (ABS) saat ini sudah banyak digunakan di dunia otomotif. Mungkin
ABS lebih populer digunakan di kendaraan bermotor roda empat. Namun, sepeda motor juga banyak yang menggunakan ABS.
Global New Car Assesment Program (Global NCAP) bahkan menyarankan agar Indonesia mewajibkan penyematan fitur
ABS pada sepeda motor. ABS diklaim ampuh mengurangi risiko kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perangkat ABS bukalah barang baru. Dikutip dari laman It Still Run, ABS hadir pertama kali pada 1920-an. Bukan pada mobil apalagi sepeda motor, saat itu para insinyur pertama kali menerapkan ABS di pesawat.
Fungsinya sama persis seperti ABS di mobil dan motor saat ini. ABS bertugas mencegah roda terkunci ketika pesawat direm sesaat setelah mendarat.
Sistem itu kemudian juga diterapkan di sepeda motor. Sebab, sepeda motor memiliki risiko tergelincir dan kehilangan traksi sehingga harus mengadopsi fitur tersebut.
Pada 1960-an, produsen mobil mulai bereksperimen dengan ABS untuk mobil penumpang. Prototipe mobil Ford Zodiac dilengkapi dengan ABS untuk pertama kali di mobil. Namun, karena ABS saat itu masih mahal, maka sebagian besar pabrikan tidak mau menggunakan perangkat itu.
Pada 1970-an, Cadillac menawarkan ABS sebagai opsi premium pada beberapa mobil berpenggerak roda belakang. Namun saat itu ABS belum menjadi fitur umum untuk mobil-mobil massal. Sejak tahun '70-an, penambahan sensor yang dikendalikan komputer, dan penekanan umum pada keamanan mobil telah menyebabkan evolusi yang cepat dari efektivitas dan popularitas ABS.
Hingga kini, ABS sudah umum digunakan di kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor. ABS sangat berfungsi mencegah roda kendaraan mengunci saat pengereman keras sehingga kendaraan masih bisa dikendalikan.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah