Penurunan itu memang sekilas terlihat akan turut menurunkan pendapatan negara atas PPnBM. Namun sebenarnya penurunan itu justru akan meningkatkan pendapatan daerah apabila harga moge turun dan pembelinya bertambah banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari sisi sebagai penggemar moge ia pun melihat kebijakan baru ini sebagai langkah yang positif. Para pengguna moge akan bertambah karena ada kemungkinan besar dalam waktu dua tahun setelah ditetapkan harga akan turun.
"Positif sekali buat penghobi motor besar yang dulu harus berpikir dua kali untuk beli motor besar karena harganya tinggi sekali begitu diturunkan berpikirnya cukup sekali aja langsung beli. Lebih terjangkau karena sekarang ini harganya memang cukup tinggi," ujar Suherly.
Namun ia tak dapat memperkirakan berapa besaran pemangkasan harga akibat PPnBM moge yang baru ini. Perlu dilihat lagi bagaimana kondisi setelah dua tahun di mana aturannya akan diterapkan nanti. Faktor biaya produksi dan nilai tukar rupiah tak dapat dihindari sebagai kontributor pengaruh harga jual moge di Indonesia.
"Saya belum tahu berapa, karena ada faktor lain. Mungkin produksinya dua tahun ke depan pokoknya jadi meningkat atau turun. Kalau harga produksi makin turun pasti akan makin bagus lagi. Pajak turun produksi turun pasti Harganya makin turun. Tapi kalau harga produksi naik paling imbang, tidak selalu akan equivalent pada penurunan pajak. Currency juga pengaruh karena ini impor jadi pengaruh juga selain turunnya pajak," pungkas Suherly.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah