"Kita lagi lihat dulu ya. Karena kalau kita hanya datangkan CBU, jatuhnya mahal ya. Karena teknologi itu masih sangat mahal," kata CEO Peugeot Motocycles Indonesia, Satya Saptaputra, di Flagship Store Peugeot Motocycles, Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah ada sepeda motor listrik. Ada 3 model yang sudah diluncurkan Peugeot di Prancis. Modelnya ada 2.0, e-Ludix, dan e-Metropolis. Sudah dijual di Eropa," lanjut Satya.
Jikapun nantinya Peugeot Motocycles Indonesia akan memasukkan kendaraan listrik ke Indonesia, Satya mengatakan lebih cenderung untuk memasukkan model-model yang limited edition. Artinya, hanya kalangan tertentu yang memakai motor listrik Peugeot.
"Mungkin secara limited boleh dipikirkan ya. Misalnya kayak e-Metropolis (sekelas 400 cc). Sebetulnya jika motor seperti ini dijadikan motor pengawal pejabat tinggi (di Indonesia), berarti mendorong pemerintah juga untuk menggunakan kendaraan listrik," ujarnya.
Sementara jika harua ikut terjun ke market yang punya pangsa pasar besar, Satya mengatakan masih berpikir ulang. Sebab dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, ada mandatory yang mengharuskan produsen motor memproduksi kendaraan listrik di Indonesia dengan tingkat kandungan lokal tertentu.
"Pemerintah memang membolehkan CBU (sepeda motor listrik) dulu. Namun di tahun 2023, local content harus 40 persen. Untuk pemain besar, yang mewakili 8 juta volume motor di Indonesia itu mungkin lebih mudah, karena skala ekonominya dapat. Tapi untuk pemain-pemain motor premium, kita harus memastikan produsen komponen harus ada di Indonesia," pungkasnya.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang