Motor Antik Pak Tino Sidin Dilelang, Kenapa?

Motor Antik Pak Tino Sidin Dilelang, Kenapa?

Dony Indra Ramadhan - detikOto
Sabtu, 07 Sep 2019 15:29 WIB
Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom
Bandung - Motor klasik milik Tino Sidin atau Pak Tino Sidin sang pelukis legendaris berada di Bandung. Motor itu kini dilelang oleh sang pemilik Tommy Dwi Djatmiko. Apa alasannya?

"Memang saya lelang. Sayang sebenarnya, tapi kalau saya koleksi sendiri, nggak akan tersiar beritanya kalau ada motor bersejarah. Ini sumber inspirasi saya, nggak perlu dimiliki tapi dibuat sesuatu yang berguna. Dengan seperti ini, generasi milenial sekarang tahu siapa Pak Tino Sidin," ucap Mastom sapaan akrab Tommy saat berbincang dengan detikOto di galeri Yuliansyah Akbar, Jalan Cigadung, Kota Bandung, Sabtu (7/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lelang itu dilakukan melalui sistem online via media sosialnya di @mastomcustom. Lelang dimulai sejak 22 Agustus 2019 lalu hingga ditutup pada Rabu 11 September 2019 mendatang. Lelang dimulai diangka Rp 25 juta dengan kelipatan lelang Rp 2,5 juta. Hingga hari ini, sudah ada 6 orang yang ikut lelang dengan angka terakhir Rp 40 juta.

Motor Pak Tino SidinMotor Pak Tino Sidin Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom


Mastom mengatakan hasil lelang tak akan sepenuhnya untuk dirinya. Sebagian dari hasil lelang, akan disumbangkan ke Taman Tino Sidin di Bantul, Yogyakarta.

"Sebagian hasil lelang akan disumbangkan untuk museum itu. Siapa tahu bisa bantu-bantu kegiatan di museum atau bagaimana," kata Mastom.

Selama lelang dibuka, Mastom mengaku banyak yang minat akan motor bersejarah itu. Para peminat, kata Mastom berasal dari kalangan kolektor motor klasik maupun kolektor seni. Sebab seperti diketahui, Pak Tino sendiri merupakan legenda pelukis nasional yang sering nongol di TVRI era tahun 80an.



"Ada yang kolektor seni ada juga yang kolektor sepeda motor klasik. Malah pernah ada yang datang langsung untuk lihat motornya langsung tertarik dan nge-bid dua poin," tuturnya.

Selain lelang yang sebagian hasilnya untuk Taman Tino Sidin, Mastom mengaku kegiatan yang dia lakukan juga sekaligus memberikan edukasi sejarah kepada generasi milenial. Melalui media sosialnya, dia bisa menceritakan soal sosok Pak Tino Sidin yang menginspirasi.

"Yang ingin disampaikan adalah banyak sebenarnya saya mencoba komunikasikan sejarah lewat instalasi dengan media yang saya pilih (sepeda motor) itu yang saya kuasai. Saya menguasi bidang restorasi," kata Mastom.


(dir/lth)

Hide Ads