Motor yang dikembangkan oleh tangan terampil pemuda asal Bandung ini rencananya belum langsung akan dijual secara luas. Meski begitu, saat dijual nanti motor ini dikatakan akan bersaing di kelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya harga tersebut sangat masuk akal jika dibandingkan dengan motor lainnya. Harga itu didapat berkat biaya produksi yang murah dan investasi yang ringan.
"Insyaallah pasti terendah, hampir imbang sama motor listrik lainnya yang harusnya dua kali motor biasa. Kalau kita kan costnya murah SDM (Sumber Daya Manusia) ngga banyak, investasi ngga terlalu besar jadi Insyaalah saya bisa menguasai pasar," jelas Soegeng.
Faktor penentu harganya pun disinyalir berasal dari kontribusi kurs mata uang Dollar terhadap Rupiah. Jika kondisi Rupiah membaik bukan tak mungkin harga motor bisa lebih murah lagi.
"Bisa turun lagi setelah produksi masal. Kalau dolar turun bisa turun. Baterai relatif mahal faktor utama adalah masalah dolar. Kalau di bawah Rp 10 ribu bisa murah motornya," tutup Soegeng.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?