"Kita sudah berdikusi bareng-bareng dengan pihak PLN. Kita masuk ke Bali together sama SPKLU-nya," kata CEO PT Gesits Technologies Harun Sjech di Denpasar, Bali, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita melakukan market survey di Bali untuk tourism rata-rata untuk pariwisata banyak turis yang kita anggap pendatang suka berbau go green, eco. Jadi kita survei di beberapa rental-rental di Bali beberapa turis itu minta kendaraan yang elektrik dan ramah lingkungan, jadi hal survei seperti itu disambut baik juga oleh visi pemerintah Bali menjadikan Bali ini daerah yang bebas polusi," urai Harun.
Saat ini pemerintah provinsi Bali juga tengah menggodok sistem zonasi penggunaan kendaraan listrik di Bali. Harun mengatakan nantinya infrastruktur pengecasan kendaraan listrik itu bakal disesuaikan dengan zonasi tersebut.
"Nanti tergantung mau di area mana, tergantung pak gubernur nanti mau zonasi di mana itu akan kita pasang nanti. Pengecasan, wilayah yang pasti ya tourism, daerah wisata Seminyak, Kuta, tempat parkir, mal, restoran di situ," ujar Harun.
Harun mengatakan pihaknya hingga kini masih mengerjakan pesanan para konsumen. Dia optimistis bisa memenuhi target produksi sehingga bulan depan Gesits sudah siap mengaspal.
"Kita sudah mulai rencana produksi itu, mudah-mudahan September bisa kita delivery untuk wilayah-wilayah tertentu. Bali akan kita prioritaskan juga. (Diluncurkan) September dan Oktober kita kirim," tuturnya.
(ams/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?