Dari 2.001 Pengguna Ojol, 8,8% Sudah Lupa Pakai Kendaraan Pribadi

Dari 2.001 Pengguna Ojol, 8,8% Sudah Lupa Pakai Kendaraan Pribadi

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 11 Feb 2019 17:14 WIB
Seorang pengendara ojek online di Jakarta (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta - Lembaga Research Institute of Socio-Economic Development atau RISED menemukan sejumlah temuan menarik dari survei konsumen ojol (ojek online) yang mereka lakukan pada 2018 lalu.

Salah satu fakta menariknya adalah ada konsumen ojol yang sudah tidak pernah lagi menggunakan kendaraan pribadi setelah adanya transportasi ojol. Artinya, perubahan tren konsumen.

"Dari 2.001 konsumen pengguna ojol di 10 provinsi yang kami survei, sebanyak 8,8 persen responden tidak pernah memakai kendaraan pribadi lagi setelah adanya ojol," kata Ketua Tim Peneliti RISED Rumayya Batubara, di Jakarta Pusat, Senin (11/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Angka tersebut memang masih cukup rendah. Apalagi jika dibandingkan dengan 75,52 persen responden yang masih menggunakan kendaraan pribadi setelah naik ojol. Tapi untuk diketahui, frekuensi pemakaiannya hanya 1-10 kali per minggu.

Jasa ojol sendiri banyak dimanfaatkan konsumen untuk membantu aktivitas sehari-hari. Mulai untuk pergi ke sekolah, kuliah, maupun ke kantor. Tak hanya itu, ojol juga dimanfaatkan sebagai feeder ke sistem transportasi publik seperti kereta atau bus.



Masih dari hasil survei tersebut, sebanyak 74,66 persen responden menjawab ojol penting dan sangat penting. Dan dari segi kenyamanan, sekitat 74,96 persen setuju dengan hal ini. Sementara dari sisi keamanan, 66,77 persen responden menganggap ojol lebih aman dibanding trasnportasi lain.

Simak Juga 'Respons Grab soal Rancangan Permenhub Ojek Online':

[Gambas:Video 20detik]


Dari 2.001 Pengguna Ojol, 8,8% Sudah Lupa Pakai Kendaraan Pribadi

(lua/ddn)

Hide Ads