Hal tersebut disampaikan Ketua Umum AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) Johannes Loman saat bertemu dengan media di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
"Tahun lalu kan naik dari 5,9 juta (pada 2017) jadi 6,38 juta atau 6,4 juta (pada 2018). Tahun ini mungkin antara 6,2 juta sampai 6,3 juta, saya belum rembukan dengan anggota AISI lain tapi kurang lebih sama. Tahun ini kita sama lah saya optimistis, minimal sama," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun lalu penjualan motor mendapatkan berkah karena kenaikan harga beberapa komoditas yang cukup meningkatkan penjualan. Honda sendiri menguasai pasar sebanyak 74 persen. "Jadi untuk Honda pertumbuhannya inline dengan pertumbuhan pasarnya," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu berubah tahun ini membuat produsen tidak terlalu menargetkan angka penjualan tinggi. "Harga komoditas juga tidak jauh berbeda," ujarnya.
Dari data AISI terlihat hampir semua merek anggota AISI mengalami kenaikan penjualan di tahun 2018 lalu. Hanya TVS yang mengalami penurunan dari 1.176 unit di 2017 menjadi 331 unit di 2018.
Honda masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia. Pabrikan berlogo garpu tala itu mendistribusikan 4.759.202 unit motor baru selama 2018, atau menyumbang 74,6 persen penjualan motor di Indonesia.
Sementara Yamaha mengisi posisi kedua dengan penjualan sebanyak 1.455.088 unit (22,8 persen). Kemudian diikuti Suzuki dengan 89.508 unit (1,4 persen), Kawasaki 78.982 unit (1,2 persen) dan TVS 331 unit selama 2018.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah