Pembangunan Transportasi Umum Gencar, Bagaimana Penjualan Motor?

Pembangunan Transportasi Umum Gencar, Bagaimana Penjualan Motor?

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 05 Okt 2018 09:37 WIB
MRT. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintahan Indonesia gencar membangun sejumlah infrastruktur transportasi umum. Sebut saja Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang dibangun di Jakarta dan Palembang. Jika kedua moda transportasi massal tersebut sudah mantap beroperasi, tentunya bakal mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Lalu apakah hal tersebut bakal ada pengaruhnya ke penjualan kendaraan pribadi seperti motor? "Itu sebagai pertimbangan kami juga. Untuk di penjualan, barangkali tidak pengaruh besar ya. Tapi pastinya bakal ada perubahan pola berkendara," ucap Sekretaris Jenderal AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) Hari Budianto, di sela-sela diskusi bertajuk 'Mau Dibawa ke Mana Kendaraan Listrik Indonesia?', yang digelar detikcom bersama CNN Indonesia, di Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018) kemarin.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan pola berkendara yang dimaksud adalah dari segi jarak tempuh atau kecepatan. "Jika dulu mungkin orang-orang akan langsung menuju tempat kerja menggunakan motor, jika transportasi umum tersebut terjadi, mereka akan lebih memilih memarkirkan motornya di stasiun dan melanjutkan perjalanan dengan LRT atau MRT," terang Hari.



Bicara populasi sepeda motor di Indonesia sendiri, saat ini menurut Hari jumlahnya sudah mencapai 100 juta unit lebih. Masyarakat lebih suka mengendarai motor ke lokasi kerja karena bisa diandalkan meliuk-liuk di tengah padatnya jalanan kota besar seperti Jakarta. Jika nantinya LRT dan MRT sudah bisa beroperasi, tentunya bakal memicu 'migrasi' pengendara roda dua maupun roda empat ke transportasi massal.

Selain giat membangun infrastruktur transportasi umum, pemerintah kini juga tengah menyiapkan pengembangan kendaraan listrik dan hybrid. Sesuai Perpres No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada tahun 2025 ditargetkan 2.200 unit produksi untuk kendaraan roda 4 dan 2,1 juta unit untuk kendaraan roda dua. (rgr/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads