Lalu apakah hal tersebut bakal ada pengaruhnya ke penjualan kendaraan pribadi seperti motor? "Itu sebagai pertimbangan kami juga. Untuk di penjualan, barangkali tidak pengaruh besar ya. Tapi pastinya bakal ada perubahan pola berkendara," ucap Sekretaris Jenderal AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) Hari Budianto, di sela-sela diskusi bertajuk 'Mau Dibawa ke Mana Kendaraan Listrik Indonesia?', yang digelar detikcom bersama CNN Indonesia, di Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara populasi sepeda motor di Indonesia sendiri, saat ini menurut Hari jumlahnya sudah mencapai 100 juta unit lebih. Masyarakat lebih suka mengendarai motor ke lokasi kerja karena bisa diandalkan meliuk-liuk di tengah padatnya jalanan kota besar seperti Jakarta. Jika nantinya LRT dan MRT sudah bisa beroperasi, tentunya bakal memicu 'migrasi' pengendara roda dua maupun roda empat ke transportasi massal.
Selain giat membangun infrastruktur transportasi umum, pemerintah kini juga tengah menyiapkan pengembangan kendaraan listrik dan hybrid. Sesuai Perpres No 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada tahun 2025 ditargetkan 2.200 unit produksi untuk kendaraan roda 4 dan 2,1 juta unit untuk kendaraan roda dua. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta