Baik karburator maupun injeksi tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Apa saja?
Injektor dan karburator Foto: Luthfi Anshori |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin injeksi lebih irit karena bahan bakar yang disemprotkan melalui lubang injektor mengeluarkan partikel lebih kecil, sehingga lebih mudah terbakar.
Motor Royal Enfield masih menggunakan karburator Foto: Rengga Sancaya |
Beda dengan sistem karburator yang mengandalkan proses pengabutan partikel bahan bakar secara mekanis, hanya mengandalkan kevakuman udara di ruang bakar.
Meski dari segi konsumsi bahan bakar karburator lebih boros dari injeksi, menurut Marcell, karburator punya keunggulan lain, karena gampang dimodifikasi untuk meningkatkan performa motor.
"Karburator lebih gampang dikustom. Kalau ingin semprotan bensin lebih banyak tinggal modifikasi ukuran pilot jet atau main jet. Performa motor bisa langsung meningkat. Kalau di injeksi kan nggak bisa karena perangkatnya banyak," terang Marcell.
Biarpun lebih sulit dimodifikasi, teknologi injeksi dipercaya tetap lebih bertahan lama dibanding karburator.
"Injeksi tetap lebih tahan lama. Kalau karbu kan karet vakum, putaran gas, dan putaran anginnya sering rusak," pungkas Marcell.
(ddn/ddn)












































Injektor dan karburator Foto: Luthfi Anshori
Motor Royal Enfield masih menggunakan karburator Foto: Rengga Sancaya
Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus