Menguatnya dolar ini akan berdampak ke semua sektor industri. Industri otomotif, misalnya. Sebab, meski mobil maupun motor diproduksi di dalam negeri, beberapa komponennya masih diimpor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Depresiasi nilai rupiah ini tentu berdampak pada banyak sektor industri termasuk industri bisnis sepeda motor. Koreksi harga sudah kami lakukan per Juli kemarin," kata Marketing Director AHM Thomas Wijaya kepada detikOto, Rabu (5/9/2018).
Kata Thomas, sejauh ini pihaknya belum berencana menaikkan harga sepeda motornya. Sebab, Honda berusaha menjaga keterjangkauan konsumen sehingga permintaan pasar terhadap sepeda motor tidak turun.
"Kami berharap ada stabilitas nilai tukar dan tidak fluktuatif karena ini kami perlukan untuk menjaga affordability masyarakat konsumen," ucap Thomas.
Untuk big bike atau motor gede (moge) Honda, menurut Thomas masih dievaluasi apakah bakal dinaikkan harganya atau tidak. "Untuk big bike kita berdasarkan waktu kedatangan, sejauh ini masih kita evaluasi," sebutnya. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta