Pertikaian Pesepeda vs Pemotor Sport, Dibutuhkan Sikap Saling Toleran

Pertikaian Pesepeda vs Pemotor Sport, Dibutuhkan Sikap Saling Toleran

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 02 Mei 2018 15:57 WIB
Pertikaian Pesepeda vs Pemotor Sport, Dibutuhkan Sikap Saling Toleran Foto: Pool (Instagram)
Jakarta - Baru-baru ini tengah beredar viral sebuah video pertikaian pengguna motor sport dan pesepeda. Disebutkan dalam video itu, pesepeda merasa jengkel oleh pemotor yang suka melaju dengan kecepatan tinggi. Untuk menegurnya, pesepeda menaruh bambu di tengah jalan.



Kelompok pemotor sport pun tak terima dengan perlakuan pesepeda yang menaruh bambu di tengah jalan. Alasannya, bambu di tengah jalan bisa membahayakan pemotor. Di sisi lain, pesepeda ingin membuat jera pemotor yang suka ngebut dan mengancam nyawa pesepeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengomentari berita viral pertikaian antara pemotor dan pesepeda, instruktur safety riding di Rifat Drive Labs, Andry Berlianto, mengatakan, potensi konflik di jalan raya dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.

"Dibutuhkan sikap saling toleran di jalan raya dengan mengetahui hak dan kewajiban masing-masing sebagai pengguna jalan," kata Andry kepada detikOto.



Dia menyarankan, pengguna jalan tidak reaktif dan emosional dalam menyikapi potensi pertikaian. Selain itu, soal pembagian ruang di jalan raya, semakin kecil dimensi kendaraan maka lajur kiri menjadi lajur yang diambil.

"Tidak menganggap jalan raya sebagai ruang pribadi seperti menerobos batas kecepatan di jalan umum atau mengambil ruang lajur kendaraan lain. Di jalan raya tidak akan ada keputusan siapa salah siapa benar kecuali masuk ke ruang pengadilan dengan membawa bukti-bukti yang ada," kata Andry.



"Saat bertikai hendaknya dapat melepas atribut seperti helm untuk bisa memudahkan komunikasi dan secara visual bisa saling menghargai dalam mencari jalan damai," sambungnya.

Sekali lagi, Andry mengingatkan bahwa jalan raya adalah ruang bersama. Semua punya hak dan kewajiban masing-masing dan diperlukan kedewasaan berpikir untuk bisa menggunakan jalan raya sebagai ruang gerak bersama. (rgr/lth)

Hide Ads