Kreator pertama inovasi drone terbang Indonesia Dicky Dwi Priambudi pun setuju dengan pernyataan tersebut. Karena menurut dirinya jika memang benar drone ini terealisasi, maka akan banyak manfaat yang akan diberikan drone pengangkut tersebut, baik dari segi bisnis maupun kepentingan negara.
"Kalau dari segi bisnis bisa untuk pemetaan udara, dengan menggunakan kamera yang bagus, untuk keperluan foto ladang sawit dan lainnya. Atau juga bisa untuk taruh hydran, kita kendalikan dari remot dia bisa jadi pemadam kebakaran. Kita bisa taruh tangki air dengan kapsitas 50 liter, bisa menyemprot tanaman. Jadi multi fungsi, alat angkut juga bisa," ujarnya kepada detikOto, di Bintaro, Tangerang Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena buatan pabrikan tertentu tertulis dengan spesifikasi sekian, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Mekanikalnya, bearingnya dia tidak mampu mangangkat seperti yang tercantum," ungkap Dicky.
Oleh karena itu, Dicky berencana untuk membuat mesin penggerak sendiri, yang dipelajarinya secara otodidak dari artikel yang ada di internet.
"Saat ini motornya impor dari Cina hanya mampu mengangkat beban maksimum dengan baling-baling 30 inci dan pitch 10 adalah 6 kg, dengan asumsi baterai 2 kg, jadi sekitar 8 kg, yang tercantum sih 15 kg. Nah, kebetulan ada artikel yang memang dia sudah coba, dan dia berikan step by step, yang dibuat dengan tangannya sendiri dia mampu mengangkat hingga 30 kg," tuturnya.
Selain itu Dicky mengaku belum ada rencana untuk membuat inovasi baru lainnya, karena saat ini fokusnya hanya tertuju pada penyempurnaan inovasi drone angkut yang dijulukinya ojek terbang.
"Saya sendiri cukup optimis. Karena saat ini saja dengan rangka ala kadarnya, sudah bisa ngangkut beban orang, apalagi disempurnakan lebih baik lagi, pasti akan lebih bagus lagi," katanya.
"Tapi yang paling penting adalah penyempurnaan daya, dengan bentuk bodinya saat ini masih dari alumunium, dengan cuma di iket-iket pakai lakban saja, alangkah baiknya jika disempurnakan contohnya terbuat dari fiber atau dari karbon fiber, dia pasti akan lebih kuat, ringan, dan presisi," tambah Dicky.
Lebih lanjut Dicky mengatakan, dengan pengembangan inovasi drone pengangkut tersebut, dirinya berharap dapat memberi pengaruh positif bagi semua pihak untuk terus berinovasi.
"Ya saya dengan cuma belajar sendiri saja bisa membuat inovasi yang saat ini sedang berkembang menjadi tren topik di berbagai negara, yang juga bisa dijadikan transportasi ramah lingkungan," katanya.
Serta kedepannya Dicky mengatakan akan mencoba menambah kapitas tampung pada ojek terbang miliknya tersebut. "Sementara ini karena keterbatasan dana, hanya gunakan 2 motor, tinggal ditambahkan saja, 1 penumpang 12 motor, kalau mau simpel dia tambahkan motor di bawahnya lagi, dengan notasi yang berbeda dia akan menghasilkan daya tampung dua kali lipat," tandasnya.
(khi/lth)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru