"Motor 250cc itu memang suatu tantangan tapi kita lihat kan segala sesuatu ada nilai ekonominya, kalau kita lihat kan 250 cc berapa banyak sih 1.000, 2.000 (unit) kan itu kita harus hitung dengan kita investasi di 250 cc kita akan dapat berapa," kata Dept. Head Marketing & Sales 2W, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya, di Jakarta.
"Bukan kita tunggu dulu marketnya besar nggak, ada hal-hal yang memang kita harus fokusin dulu ada market besar yang kita harus fokusin dulu yang masih bisa kita raih daripada kita masuk ke situ dengan volume tidak terlalu besar lebih baik kita garap volume yang cukup besar," sambung Yohan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Balik lagi kalau semua bisnis ke situ, 80 cc naik ke 100cc, 100cc ke 110cc, 110cc ke 125cc dan seterusnya pasti akan, nggak mungkin kita akan bermain senciri di 80cc kecuali kita mau jadi motor antik," lanjut Yohan. (dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis