Program yang bertema 'GESITS Business Gathering 2016' ini diadakan pada hari Rabu tanggal 30 November 2016, dihadiri oleh 59 UKM/IKM/Industri yang sangat antusias untuk bekerja sama dalam memproduksi komponen Gesits.
"Kegiatan ini membuktikan bahwa industri di Indonesia memiliki semangat serta kemampuan untuk mewujudkan perkembangan motor listrik Gesits, dimana sebagian besar UKM/IKM/Industri sangat tertarik dan merasa mampu untuk memproduksi komponen dan aksesoris yang berkualitas," ungkap Chief Sales Officer Garansindo Group, Harun Sjech di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertempat di Gedung Pusat Robotika β Kampus ITS Surabaya, acara ini dihadiri oleh Harun Sjech (Chief Sales Director Garansindo Group), Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.Es, PhD (Rektor ITS) dan Dr. Muhammad Nur Yuniarto ST (Direktur PUI-SKO ITS / Ketua Tim Peneliti GESITS) serta pihak dari Kementerian Ristek Dikti yaitu Ir. Retno Sumekar, M.Sc. (Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dan Ir. Santoso Yudo Warsono, MT. (Direktur Inovasi Industri).
Dari hasil kegiatan tersebut dapat dipetakan kemampuan dan kesediaan UKM/IKM/Industri untuk bekerja sama dalam memproduksi komponen GESITS. Sebagian besar UKM/IKM/Industri tertarik dan merasa mampu untuk memproduksi komponen-komponen yang tergolong dalam kelompok komponen rangka GESITS. Beberapa UKM/IKM/Industri juga tertarik untuk memproduksi komponen aksesoris GESITS.
"Kerja sama antara Gesits dan UKM/IKM/Industri menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan berkompetisi dalam industri otomotif dengan teknologi masa depan serta misi dan visi untuk kemandirian ekonomi bangsa dan semangat peungurangan polusi," tambah Harun.
Sejak meluncurkan prototype GESITS pada bulan Mei 2016, motor listrik nasional ini telah mengalami perkembangan yang signifikan.
Setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dari beberapa perusahaan nasional termasuk Perusahaan Listrik Nasional (PLN) dan Telkom, GESITS pun mendapat dukungan dari dua universitas di Indonesia yaitu Universitas Negeri Sebelas Maret (USM) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam MoU tersebut, UNS akan membantu dengan pengembangan baterai lithium dimana UGM akan membantu dengan recycle baterai untuk GESITS.
GESITS dilengkapi dengan mesin tenaga listrik 5KW dan 3KW yang dapat menempuh jarak sejauh 80-100 kilometer. Dalam satu pengisian baterai menghasilkan kecepatan maximal sampai dengan 100 km/jam. Kecepatan tersebut setara dengan motor skuter bermesin bahan bakar minyak 125 cc.
Skuter listrik nasional ini membutuhkan sekitar 1,5-3 jam untuk sekali pengisian baterai melalui stopkontak. Apabila tidak sempat mengisi ulang sendiri, Gesits memberikan kemudahan penggantian baterai dengan system swap (tukar tambah).
Dengan sistem ini, para konsumen dapat melakukan penggantian baterai di tempat fasilitas umum termasuk SPBU maupun minimarket. Kemitraan GESITS bersama PLN akan menyediakan stasiun penggantian baterai isi ulang di setiap SPBU.
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M