Penjualan sepeda motor di pasar domestik Indonesia sepanjang 2015 lalu sebanyak 6.480.155 unit, atau turun sekitar 17 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 7,8 juta unit. Itu berarti seharinya sekitar 17.000 unit motor baru dilempar ke pasaran Indonesia.
Varian skuter bertransmisi otomatis (skutik) menjadi varian paling laris.
"Sepanjang 2015 lalu, penjualan baru menggeliat di semester kedua. Karena pada awal-awal semester pertama hingga bulan kedua di kuartal kedua semester itu, banyak orang yang ragu-ragu karena ketidakpastian kondisi yang ada," tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saat itu, sejumlah perusahaan mengaku ada kesulitan dengan berbagai penyebab sehingga menyatakan akan melakukan PHK," ucap Sigit.
Sementara, stimulan untuk menggenjot perekonomian masih belum terasa karena masih melakukan konsolidasi dan penataan nomenklatur. Walhasil, penyerapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan ekonomi produktif yang dipicu oleh belanja pemerintah belum terjadi.
Selain faktor-faktor itu, anjloknya harga komoditas perkebunan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi seperti karet, sawit, kakao, dan lainnya turut menekan penjualan di daerah-daerah tersebut. Padahal, wilayah itu merupakan penyumbang penjualan terbesar di luar Pulau Jawa.
Data AISI menunjukkan, sepanjang 2015 penjualan varian skutik mencapai 4.877.725 unit, varian bebek 858.240 unit, dan sport 744.190 unit.
"Varian bebek masih banyak penggemarnya, baik di Jawa maupun luar Jawa. Peminat varian itu tidak hanya di pedesaan atau wilayah dengan kondisi infrastruktur jalan yang sulit saja, tetapi juga di kota," kata Sigit. (arf/ddn)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!