Saat tiba di Turki, Mario dihadapi dengan cuaca ekstrem. Saat itu sedang musim gugur disana dengan temperatur udara mencapai 4 derajat celcius.Β
Selain kondisi cuaca, Mario lewat sambungan Skype bersama awak media di salah satu kafe wilayah Jakarta Selatan, juga bercerita pengalaman uniknya berada di negara yang terkenal dengan bangunan Hagia Sophia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana (Turki) saya ketemu kayak pemeran Elif," ujarnya sambil tertawa lewat sambungan Skype di Paris, Senin (12/10/2015).
Pengalaman lainnya yang membekas dalam memori Mario Iroth selama di Turki saat ia ditilang oleh polisi setempat.
Mario mengira polisi di sana ingin melakukan selfie saat ia melintasi jalanan. Ia melihat polisi memegang tongkat seperti tongsis (tongkat narsis atau selfie stick). Dengan santai, Mario malah memberi tanda jempol ke polisi tersebut.
"Di Turki banyak polisi yang ngumpet. Mereka memantau speed control dari kendaraan yang lewat. Saya enggak tahu soal speed control di sana. Akhirnya saya diberhentikan dan polisi bilang saya over speed. Saya kira polisi itu pegang tongkat untuk selfie, saya malah kasih jempol ternyata itu alat pengukur kecepatan," kenang Mario.
Mario baru saja tiba di Paris pada hari ini usai menjelajahi 14 negara di dua benua yaitu Asia dan Eropa. Sejauh 24 ribu km telah ia tempuh dari awal start di kota berjuluk Paris van Java, Bandung sejak April lalu.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain