Direktur Sales Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Sutarya memang mengakui bahwa segmen skutik menjadi penguasa penjualan motor di Indonesia. Setidaknya 60 sampai 70 persen penjualan motor didominasi oleh skutik.
"Tapi Yamaha dengan bangga meluncurkan Vega Force. Kenapa? Karena kita masih yakin dengan Vega Force," kata Sutarya di Jakarta.
Dia menyebut, pengguna motor bebek masih banyak di Indonesia. Apalagi, di daerah-daerah pedalaman dengan kontur jalan bergelombang.
"Karena motor ini punya segmen khusus yang terus ada. Pasarnya ada dan menarik," kata Sutarya.
Di daerah, masyarakat masih membutuhkan motor bebek. Selain harganya murah dan lebih irit, motor bebek yang menggunakan sepasang shock breaker pun lebih nyaman.
Kalau di kota, motor bebek itu biasanya digunakan oleh masyarakat dengan mobilitas tinggi. Pengguna motor bebek itu di kota besar biasanya adalah kurir, pedagang ataupun pengguna motor lain dengan mobilitas tinggi.
"Pembelinya bukan yang biasa, pembelinya biasanya pengusaha. Biasanya ada yang beli puluhan sampai ratusan," sebut Sutarya.
Hari Pelanggan
Sementara itu pada Hari Pelanggan 4 September lalu, Yamaha memberikan kejutan yang dikhususkan bagi pelanggan Yamaha. Yamaha mengejutkan para pengendara motor Yamaha yang sedang berkendara di jalan raya, dengan turun ke jalan untuk menyampaikan rasa terima kasih secara langsung dan membagikan flyer yang dapat ditukarkan di diler Yamaha dengan voucher service dan Yamalube carbon cleaner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Yamaha juga memberikan bantuan modal usaha untuk 3 orang pengguna Yamaha.
βIni merupakan ungkapan terima kasih kami kepada pelanggan yang telah mendukung Yamaha sebagai produk pilihan masyarakat Indonesia dan komitmen kami untuk selalu meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan serta terus berinovasi dalam menghadirkan produk baru,β jelas Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi