Biang Kerok Adopsi Motor Listrik di Indonesia Masih Seret

Biang Kerok Adopsi Motor Listrik di Indonesia Masih Seret

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 09 Okt 2024 15:38 WIB
Motor listrik
Motor listrik. Foto: Doc. Istimewa
Jakarta -

Penjualan motor listrik di Indonesia memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, angkanya belum terlalu signifikan. Terlebih jika dibandingkan dengan penjualan motor bensin atau konvensional.

Menurut data yang dihimpun detikOto dari Kemenko Bidang Perekonomian, populasi motor listrik di Indonesia tahun ini baru sekira 109 ribuan unit. Padahal, berdasarkan laporan BPS, populasi motor bensin hingga awal tahun lalu sudah mencapai 125 jutaan unit!

Khusus untuk tahun ini, penjualan motor listrik masih berada di level 70 ribu unit. Nominal tersebut hanya sekitar 1 persen dari total penjualan roda dua di Indonesia yang tembus 6 jutaan unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat perkembangan motor listrik saat ini, kayaknya belum ada produk yang bener-bener bisa menjawab kebutuhan masyarakat," ujar eks Chief Transport Officer (CTO) Gojek yang kini menjadi CEO perusahaan motor listrik, Raditya Wibowo melalui keterangan resminya, Selasa (8/10).

Ilustrasi motor listrik.Ilustrasi motor listrik. Foto: Getty Images/iStockphoto/Abscent84

Menurut Radit, motor-motor listrik yang dijual di Indonesia saat ini masih belum memenuhi kebutuhan konsumen secara umum. Sebab, kendaraan yang seharusnya punya mobilitas tinggi tersebut tak bisa jalan jauh dan memerlukan waktu lama untuk pengisian daya.

ADVERTISEMENT

"Kebanyakan masyarakat tahunya motor listrik itu nggak bisa dipakai jauh, tarikan gasnya kurang optimal, atau bingung nge-charge-nya di mana. Jadi hal-hal basic seperti ini yang membuat tingkat adopsi motor listrik rendah," kata dia.

Biar motor listrik menjadi populer di Indonesia, kendaraan tersebut secara fungsional harus mirip-mirip motor bensin, baik secara performa maupun durabilitas. Itulah mengapa, riset dan pengembangan produk sangat perlu dilakukan.

Jika merujuk pada jarak tempuh, ketahanan, jaringan SPLU, hingga layanan aftersales, motor listrik saat ini dirasa belum sepenuhnya memenuhi konsumen di Indonesia. Harapannya, di masa depan, teknologi terkait terus berkembang.




(sfn/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads