Jakarta -
Varian motor
Suzuki Inazuma GW250 aslinya bergaya sport touring. Tampangnya garang dengan lampu depan berbentuk segitiga dan ekor yang tajam semakin naik di bagian belakang.
Bodi Suzuki Inazuma GW 250 yang bongsor dengan blok mesin 250 cc yang terlihat besar menjadikan tampilannya begitu mengintimidasi. Apalagi dengan dua knalpot kembar di kanan dan kiri yang juga besar.
 Suzuki Inazuma GW250 Foto: Handoko N Soetrisno |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang melihat sosok motor
Suzuki yang sering dijuluki Baby B-King ini, pasti mengira Inazuma ini motor yang mudah diajak lari kencang. Seperti motor Suzuki Satria atau Hayabusa yang identik sebagai motor kencang untuk penggila kecepatan. Ternyata jauh berbeda karakter yang dimiliki Suzuki Inazuma 250 cc.
Berat kosong Suzuki Inazuma GW250 mencapai 182 kg adalah bobot motor yang terberat di kelas 250 cc. Keunggulan motor ini sangat nyaman dikendarai, dengan mesin yang halus dan suspensi yang empuk.
Cocok banget sebagai motor touring, dijamin tidak capek meskipun untuk touring menempuh jarak yang jauh. Tetapi, soal akselerasinya lambat banget deh.
Alhasil untuk kondisi stop and go atau ketika mulai start di lampu lalu lintas, motor ini sering diasapi sama motor matik dengan cc separuhnya. Malu banget, motor bongsor, 250 cc, knalpot ganda dilewati melulu sama skutik. Koko, pemilik Inazuma pun segera kontak Wahyu Hidayat, punggawa Diwa Creative Studio di Cimanggis, Depok.
[Gambas:Video 20detik]
Koko sudah lama kenal Diwa karena cukup berhasil menggarap motor kustom Koko yang pertama. Cocok sudah, ketika kontak Diwa di awal Januari 2018, ternyata motor ini masuk di daftar pertama yang siap untuk dikustom Diwa di tahun 2018.
Akhirnya, Suzuki Inazuma GW250 motor brand new yang baru setahun digarasi Koko pun jadi korban untuk dikustom. Dijadikan motor klasik aja deh.
Inazuma aslinya menggunakan struktur kaki monoshock dengan pelek palang ukuran 17 inci dan ban tipe sport. Karena konsep ubahan motor ini akan menjadi klasik tracker, maka kaki-kaki diubah menggunakan ban dual purpose dan pelek jari-jari ukuran 18 inci yang sudah tersedia, ditambah twin shock absorber menggunakan YSS tabung ukuran 360 mm.
 Suzuki Inazuma hasil modifikasi Foto: Handoko N Soetrisno |
Berat kosong Suzuki Inazuma GW250 mencapai 182 kg membuat ubahan kaki-kaki menjadi pekerjaan yang paling berat, karena tidak mudah mendapatkan tromol yang sesuai. Diwa harus berpikir keras dalam pemilihan tromol, karena selain harus mencari persamaan antara bearing, as serta gir bawaan, tromol juga harus mampu menopang bobot motor ini.
Alhasil ditemukanlah solusi dengan menggunakan tromol eks Honda CB400 untuk tromol belakang.
Semua bodi bawaan motor ditanggalkan digantikan dengan bodi custom dari galvanis. Tangki bensin dibuat baru dengan mengkanibal tangki lama.
Tangki lama diambil bagian dasar dan tutupnya, selain agar tidak mengubah dudukannya juga agar pelampung bensin tetap bisa dipakai, sehingga indikator bensin pada panel speedometer tetap berfungsi dan kunci original bisa tetap digunakan untuk membuka tutup bensin.
Pemilihan warna dipilih sesuai STNK agar lebih rapi dan tetap tertib dan aman berlalulintas. Pada tangki motor terdapat motif "kilat", sesuai dengan arti Inazuma dalam Bahasa Jepang. Kelengkapan keamanan berkendara semua lengkap terpasang dan berfungsi normal seperti motor baru keluaran diler.
Tidak banyak ubahan dalam jalur kelistrikan motor ini, sehingga kabel bawaan motor tetap terpakai dan tidak banyak kabel yang harus dipotong sambung. Penggantian wajib dilakukan pada headlamp, karena headlamp asli modelnya terlalu modern dan sport. Diganti dengan Daymaker 7 inci dengan cincin halo yang fungsinya seperti Day Running Light (DRL) pada mobil keluaran terkini.
"Cantik kali kalau dinyalain," ujar Diwa.
Mengimbangi lampu depan yang bulat, lampu rem pun diganti yang modelnya bulat sepasang seperti yang biasa terpasang pada motor Harley Sporter. Lampu rem ini multifungsi, selain sebagai lampu rem juga berfungsi sebagai lampu sein.
 Suzuki Inazuma hasil modifikasi Foto: Handoko N Soetrisno |
Proses pembuatan motor ini memakan waktu hampir 4 (empat) bulan. Waktu menanti yang cukup lama terbayar lunas dengan hasilnya. Jauh berbeda dengan penampakan aslinya yang semula sport touring, kini terlahir kembali sebagai klasik tracker.
Nah sekarang kalau motor lain yang lebih kecil lewati motor ini, ya silakan saja. Kan ini motor klasik buat jalan santai sambil nikmati hembusan angin sore.
Berikut data modifikasi Inazuma ala Handoko:
Engine Original Inazuma GW250
Shock Absorber Front Original Inazuma GR250
Shock Absorber Rear YSS with Tube 360mm
Wheeldrum Custom Honda CB400
Seat Cover Custom with MB Tech Leather
Gastank & Body Custom
Exhaust Original Inazuma GW250
Tire Front Shinko E-705 Trail Master 120/80-18
Tire Rear Shinko E-705 Trail Master 150/70-18
Rim Front TK Racing 18 x 3,50
Rim Rear TK Racing 18 x 2,50
Headlamp Daymaker 7 inch with halo ring
Stoplamp HD Sporter model
Front Turn Signal LED After market
Rear Mirror Suzuki New Thunder EN125
Workshop Diwa Creative Studio, Cimanggis
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar