Bodi Suzuki Inazuma GW 250 yang bongsor dengan blok mesin 250 cc yang terlihat besar menjadikan tampilannya begitu mengintimidasi. Apalagi dengan dua knalpot kembar di kanan dan kiri yang juga besar.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Selamat Tinggal Suzuki Inazuma |
Berat kosong Suzuki Inazuma GW250 mencapai 182 kg adalah bobot motor yang terberat di kelas 250 cc. Keunggulan motor ini sangat nyaman dikendarai, dengan mesin yang halus dan suspensi yang empuk.
Cocok banget sebagai motor touring, dijamin tidak capek meskipun untuk touring menempuh jarak yang jauh. Tetapi, soal akselerasinya lambat banget deh.
Alhasil untuk kondisi stop and go atau ketika mulai start di lampu lalu lintas, motor ini sering diasapi sama motor matik dengan cc separuhnya. Malu banget, motor bongsor, 250 cc, knalpot ganda dilewati melulu sama skutik. Koko, pemilik Inazuma pun segera kontak Wahyu Hidayat, punggawa Diwa Creative Studio di Cimanggis, Depok.
Koko sudah lama kenal Diwa karena cukup berhasil menggarap motor kustom Koko yang pertama. Cocok sudah, ketika kontak Diwa di awal Januari 2018, ternyata motor ini masuk di daftar pertama yang siap untuk dikustom Diwa di tahun 2018.
Akhirnya, Suzuki Inazuma GW250 motor brand new yang baru setahun digarasi Koko pun jadi korban untuk dikustom. Dijadikan motor klasik aja deh.
Kaki-kaki
Foto: Handoko N Soetrisno
|
![]() |
Berat kosong Suzuki Inazuma GW250 mencapai 182 kg membuat ubahan kaki-kaki menjadi pekerjaan yang paling berat, karena tidak mudah mendapatkan tromol yang sesuai. Diwa harus berpikir keras dalam pemilihan tromol, karena selain harus mencari persamaan antara bearing, as serta gir bawaan, tromol juga harus mampu menopang bobot motor ini.
Alhasil ditemukanlah solusi dengan menggunakan tromol eks Honda CB400 untuk tromol belakang.
Bodi dan Tangki Bensin
Foto: Handoko N Soetrisno
|
Tangki lama diambil bagian dasar dan tutupnya, selain agar tidak mengubah dudukannya juga agar pelampung bensin tetap bisa dipakai, sehingga indikator bensin pada panel speedometer tetap berfungsi dan kunci original bisa tetap digunakan untuk membuka tutup bensin.
Pemilihan warna dipilih sesuai STNK agar lebih rapi dan tetap tertib dan aman berlalulintas. Pada tangki motor terdapat motif "kilat", sesuai dengan arti Inazuma dalam Bahasa Jepang. Kelengkapan keamanan berkendara semua lengkap terpasang dan berfungsi normal seperti motor baru keluaran diler.
Kelistrikan
Foto: Handoko N Soetrisno
|
"Cantik kali kalau dinyalain," ujar Diwa.
Mengimbangi lampu depan yang bulat, lampu rem pun diganti yang modelnya bulat sepasang seperti yang biasa terpasang pada motor Harley Sporter. Lampu rem ini multifungsi, selain sebagai lampu rem juga berfungsi sebagai lampu sein.
![]() |
Proses pembuatan motor ini memakan waktu hampir 4 (empat) bulan. Waktu menanti yang cukup lama terbayar lunas dengan hasilnya. Jauh berbeda dengan penampakan aslinya yang semula sport touring, kini terlahir kembali sebagai klasik tracker.
Nah sekarang kalau motor lain yang lebih kecil lewati motor ini, ya silakan saja. Kan ini motor klasik buat jalan santai sambil nikmati hembusan angin sore.
Parts & Accesories
Foto: Handoko N Soetrisno
|
Engine Original Inazuma GW250
Shock Absorber Front Original Inazuma GR250
Shock Absorber Rear YSS with Tube 360mm
Wheeldrum Custom Honda CB400
Seat Cover Custom with MB Tech Leather
Gastank & Body Custom
Exhaust Original Inazuma GW250
Tire Front Shinko E-705 Trail Master 120/80-18
Tire Rear Shinko E-705 Trail Master 150/70-18
Rim Front TK Racing 18 x 3,50
Rim Rear TK Racing 18 x 2,50
Headlamp Daymaker 7 inch with halo ring
Stoplamp HD Sporter model
Front Turn Signal LED After market
Rear Mirror Suzuki New Thunder EN125
Workshop Diwa Creative Studio, Cimanggis
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?