Tantangan Modifikator Indonesia Adu Kreativitas dengan Negara Lain

Tantangan Modifikator Indonesia Adu Kreativitas dengan Negara Lain

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 28 Nov 2019 09:40 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Semakin hari para penggemar modifikasi di Indonesia terus mengalami perkembangan. Berbagai gaya modifikasi pun berhasil diserap dan diaplikasikan pada mobil kesayangan berkat keterbukaan dan kemudahan informasi saat ini.

Sayangnya semangat untuk unjuk kemampuan dan bertarung langsung dengan para modifikator luar negeri masih menjadi kendala. Masalah biaya dan berbagai aturan disinyalir menjadi tantangan tersendiri dalam adu keren hasil modifikasi anak bangsa dengan dunia internasional.

Tantangan Modifikator Indonesia Adu Kreativitas dengan Negara LainFoto: Agung Pambudhy


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kontes ke luar negeri pengen sih tapi susah linknya," kata kontestan Indonesia Automodified (IAM) 2019, Nafri saat ditemui detikcom di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/11/2019) lalu.

Tantangan Modifikator Indonesia Adu Kreativitas dengan Negara LainFoto: Agung Pambudhy


IAM sendiri sebenarnya memang menampung antusias modifikator Indonesia untuk berlaga secara langsung dengan modifikator di negara lain. Namun pihak penyelenggara masih mengaku kesulitan mewadahi hal tersebut.



"Battle luar negeri rencana penginnya giitu, tapi ketahan urus regulasi urus mobil keluar-masuknya," imbuh Ketua Pelaksana IAM 2019, Husna Suigiyana dalam kegiatan tersebut.

Biaya pengiriman memang menjadi kendala. Nafri bersama mobilnya berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 9 juta untuk pengiriman ke Jakarta. Jika ditotal ongkos pulang pergi tentu sudah menelan biaya sebesar Rp 18 juta. Sedangkan ia sendiri juga belum menemukan kontes modifikasi yang hadiahnya sepada dengan biaya pengiriman keluar negeri.

"Kalau ke luar negeri krimnya nggak worth it sama hadiahnya. Dari Samarinda ke Jakarta aja kemaren kirim habis Rp 9 juta," tukasnya.


(rip/rgr)

Hide Ads