Mobil Jalanan Asal Bali Ikut Mejeng di Kontes IAM Banyuwangi

Mobil Jalanan Asal Bali Ikut Mejeng di Kontes IAM Banyuwangi

Ardian Fanani - detikOto
Senin, 02 Apr 2018 10:03 WIB
Modifikasi Honda Jazz Foto: Ardian Fanani/detikOto
Banyuwangi - Automodified (IAM) 2018 seri kedua di Banyuwangi dibanjiri modifikator asal Bali. Konsep modifikasi unik hingga ekstrem digeber dalam ajang ini. Salah satunya adalah Honda Jazz RS Ge 8 2010 yang di konsep Street Racing ini.

Mobil warna hijau dari Club Customized Denpasar Bali ini memang lain dari pada yang lain. Pantas saja menjadi lirikan pengunjung kontes yang di gelar selama dua hari di gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan mobil ini dimodifikasi alias di kustom. Mulai dari body, headlamp, kap mesin hingga spoiler. Ditambah lagi pintu mobil model gunting dan sunrooff disematkan pada mobil ini.

"Hampir sebagian dibalut carbor. Ada 4 titik motorize untuk membuat model seperti ini," ujar Daniel Bryan kepada detikcom, Minggu (1/4/2018) kemarin.

Selain itu, mobil Jazz ini juga menggendong mesin yang sudah dilengkapi Engine Porting Kit yang dapat membantu mesin menghasilkan lebih banyak tenaga. Dengan tenaga besar, mobil ini juga dilengkapi Stutbar Ultra Racing.



"Engine kita dress up. Kita coba sampai 180 km/jam. Tampilan sangar kalau tidak laju ya gak keren. Sementara kaki saya pakai vleg JF Luxury R18 lebar 9/10, custom coilover, ban accelera 205/35," tambahnya.

Modifikasi Honda JazzModifikasi Honda Jazz Foto: Ardian Fanani/detikOto


Modifikasi juga dilakukan pada Interior. Di dalam mobil iki juga di lengkapi dengan panel carbon Taco meter indikator, rollbar, Seatbelt takata,jok recaro dibalut Mbtech. Adapula 3D custom yang di letakkan di 11 titik.

"Kalau di Audio box custom perangkat venom, Head unit pioner," tambahnya.

Daniel mengaku terinspirasi dengan mobil jalanan masa kini. Tak hanya kecepatan yang diunggulkan, tapi model mutakhir juga ditonjolkan. Bahkan untuk mewujudkan angannya ini, Daniel mengaku mengeluarkan kocek hampir Rp 200 juta.

"Banyak insipirasi dari modifikasi mobil ini. Sekitar 3 bulan kita bangun hingga jadi seperti ini," tambahnya.

Setelah Surabaya, kontes Indonesia Automodified (IAM) seri selanjutnya digelar di Banyuwangi. Pada seri kedua ini, sekitar 80 peserta mengikuti ajang kontes modifikasi pertama di kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.

Pada putaran kedua yang berlangsung di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Sabtu-Minggu, 31 Maret-01 April 2018.

"Ada sekitar 80 peserta yang ikut ajang ini. Animo peserta dan masyarakat antusias ikut ajang ini," ujar panitia IAM Husna Sugiana kepada detikOto, Sabtu (31/3/2018) kemarin.

Puluhan mobil modifikasi ini mengikuti pameran dan kompetisi mobil modifikasi International Automodified (IAM), Daihatsu Dress-up Challenge, serta kompetisi audio mobil HINSound&Style yang diselenggarakan bekerjasama dengan CAN (Car Audio Network) Indonesia, ditambah dengan Special Class dari Autovision Autolightup, serta Dominations Audio.



"Banyuwangi ini lokasi yang strategis. Dari 80 peserta, kebanyakan memang dari Banyuwangi. Tapi juga ada dari Surabaya, Bali, Jember dan Malang," tambahnya.

Lokasi Banyuwangi mempermudah para peserta di eks karesidenan Besuki dan Tapal Kuda untuk hadir diajang ini. Bahkan ada juga kota-kota disekitarnya seperti Surabaya, hingga Denpasar, Bali, secara perorangan maupun tergabung dalam klub diantaranya Exflow, Xrules, Revenge, CBK, KOGxRealfam, Java Sound, TKCI, MOC Bali, Fandy, Viriya, Regeneration, BSpeed, MJ Garage Bali, Anugerah Speed, VB, HBC Banyuwangi, Bonjour, Customized Bali, MAXXIO, AXIC, dan lain-lain.

"Penilaian tetap akan dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas dan kelengkapan modifikasi pada keseluruhan 8 sektor yang meliputi Overall Build, Exterior, Paint, Engine, Undercarriage, Interior, Car Audio&Video, serta Presentation," tambahnya.

Para peserta ini berkompetisi untuk memperebutkan lebih dari 160 awards di seri penyelenggaraan IAM di Banyuwangi. Selanjutnya, mobil-mobil yang berhasil meraih awards tersebut akan mendapatkan poin ELITE, yang merupakan pengumpulan poin bersistem klasemen (championship).

"Poin ELITE bersifat akumulatif dari seluruh kota penyelenggaraan IAM 2018 di Indonesia, untuk memperebutkan hadiah berupa uang tunai Rupiah senilai equivalen USD1 untuk tiap poin yang dikumpulkan (minimal memiliki 2000 poin). Selain dapat ditukarkan menjadi USD, Elite point yang berhasil dikumpulkan peserta juga dapat ditukarkan menjadi berbagai merchandise dan produk menarik, hingga putaran final yang akan berlangsung di Jakarta pada akhir tahun," tambahnya.

Sementara itu, dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat digelarnya Indonesia Automodified (IAM) seri kedua mengejutkan warga Banyuwangi. Salah satunya adalah Aguk (28), warga Banyuwangi. Diakuinya sangat jarang ada kontes dan pameran modifikasi di Banyuwangi. Aguk mengaku mengikutsertakan dua mobil modifikasinya dalam ajang ini.

"Jarang sekali digelar seperti ini. Apalagi ajang ini ajang Nasional. Saya harap ajang seperti ini setiap tahun digelar," tambahnya. (lth/lth)

Hide Ads