Mobil Toyota Diklaim Bisa Tenggak BBM dengan Etanol hingga 20%

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 09 Okt 2025 11:08 WIB
Mobil Toyota. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Toyota mengklaim mobil-mobilnya aman menenggak BBM dengan campuran etanol dengan konsentrasi hingga 20 persen.

Kandungan etanol pada campuran BBM rupanya tak menjadi masalah buat mobil-mobil Toyota. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam bahkan menyebut mobil Toyota bisa menggunakan BBM dengan kandungan etanol hingga 20 persen.

"Bisa (etanol 3,5%) sebenarnya kan tergantung mereknya. Kalau Toyota itu sampai 20%. Tapi mungkin merek lain itu sampai 10%. Jadi nggak ada masalah itu 3,5%. Banyak yang ngeributin, misleading, menurut kita itu misleading," kata dia yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dikutip detikFinance.

Kata Bob, penggunaan etanol pada campuran bahan bakar bukan sesuatu yang baru pada industri otomotif global. Di beberapa negara, etanol sudah digunakan sebagai campuran pada bahan bakar.

"Karena banyak negara juga di AS, di India, di Thailand itu sudah sampai E20, E10, sampai situ," ujarnya.

Diketahui, Toyota merupakan salah satu pabrikan roda empat yang mendukung dan mendorong pemanfaatan bietanol di Indonesia. Bahkan, mereka juga telah berhasil menguji coba bioetanol 100 persen bersama Pertamina. Bioetanol 100% (E100) yang diproduksi dari tanaman Sorgum digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. Adapun mobil yang diuji coba menenggak bioetanol 100 persen itu adalah Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel.

Secara teknologi kendaraannya sudah siap. Dalam catatan detikOto, sejak 2010 lalu Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah dipercaya oleh prinsipal untuk mengisi pasar mesin berbahan bakar ethanol untuk pasar Amerika Latin, yakni Argentina dan Brazil. Salah satu mesinnya yakni tipe 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc dan digunakan untuk mobil Toyota Hilux

Ke depan, etanol diharapkan sebagai bahan bakar alternatif dan tentunya akan membantu menekan emisi. Di sisi lain, penggunaan etanol juga bisa ikut berperan untuk meningkatkan perekonomian para petani di Indonesia. Soal kendaraan yang bisa menenggak bahan bakar nabati, Indonesia sudah bisa memproduksinya. Saat ini, bahan bakar nabati di Indonesia baru ada biodiesel B35 (35 persen bahan nabati) dan bioetanol E5 (etanol 5 persen). Kendaraan yang beredar di Indonesia bisa menenggak bahan bakar tersebut.



Simak Video "Video Bahlil Ungkap RI Bakal Bikin Pabrik Etanol, Salah Satunya di Merauke"

(dry/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork