Sudah lima dekade Toyota hadir di Indonesia. Jelas itu bukan waktu yang sebentar. Tumbuh bersama di Indonesia, Toyota menyadari pentingnya ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri. Berbagai langkah dan transfer pengetahuan dan teknologi dilakukan demi mewujudkan masyarakat atau SDM semakin pintar, serta sebagai bagian dari solusi mobilitas dan transportasi sesuai dengan perkembangan teknologi.
Sekadar kilas balik, Toyota memulai perjalanan lima dekade dengan aktivitas impor CBU, berlanjut dengan melakukan produksi lokal (komponen dan mesin) oleh SDM (Sumber Daya Manusia) dalam negeri, merambah posisi sebagai salah satu basis produksi dan ekspor global Toyota, mengembangkan pemasok lokal dari hulu hingga hilir, hingga pengembangan Research & Development (RnD). Perjalanan tersebut dapat terwujud seiring dengan pengembang SDM dalam negeri.
Toyota Indonesia menyadari sebagai industri otomotif nasional yang menaungi lebih dari 360.000 tenaga kerja yang terlibat di seluruh rantai usaha, pengembangan SDM merupakan aset utama dalam menopang ketahanan dan daya saing industri.
Kekuatan SDM ahli dan tersertifikasi berperan Penting dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, termasuk dengan kehadiran Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) sebagai pendidikan tinggi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam mencetak lulusan berdaya saing tinggi, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehadiran AKTI pun mendukung realisasi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang bertujuan menyelaraskan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja melalui sistem informasi pasar kerja, pengembangan SMK Pusat Keunggulan, pendidikan tinggi vokasi berbasis link and match, pelatihan keterampilan, penjaminan mutu, serta peran aktif pemangku kepentingan.
Menjawab tantangan revitalisasi pendidikan vokasi menuju masa depan mobilitas dan elektrifikasi, hari ini (Kamis/18 September 2025) AKTI meluluskan angkatan ke-9 sebanyak 70 lulusan, terdiri dari 54 mahasiswa program studi D2 jurusan Tata Operasi Perakitan Roda Empat (TOPKR) dan 16 mahasiswa program studi D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO). Mengusung tema kelulusan "Innovate Today, Own Tomorrow through Good Skill and Good Character Student" lulusan AKTI diharapkan memiliki karakter baik yang adaptif dan positif, sebagai fondasi penting membentuk individu yang siap memenuhi kebutuhan industri di masa depan.
"Selama 1 dekade, AKTI menjadi cerminan sinergi dalam mendukung cita-cita Pemerintah memperkuat pembangunan SDM berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, khususnya melalui pendidikan vokasi. AKTI membentuk insan-insan berkarakter pemimpin masa depan dengan menjunjung tiga prinsip utama: kepemimpinan yang dijalankan dengan hati-yakni hadir untuk mendengarkan dan menjadi bagian dari solusi; kolaborasi yang dibangun melalui empati dan saling pengertian antar pemangku kepentingan; serta semangat untuk terus belajar, berkembang, dan terbuka terhadap dinamika baru. Kehadiran AKTI dapat menjadi jembatan lahirnya generasi-generasi unggul dengan semangat inovasi tanpa henti-mereka yang Tanggap, Tangkas, dan Tangguh-dalam mendukung kemajuan industri manufaktur otomotif Indonesia ke depan," ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto.
Pada kelulusan kali ini juga diluncurkan Buku 1 Dekade keberadaan AKTI di Indonesia yang berisi seluk beluk inisiasi pembentukan sejak awal didirikan hingga selama 10 tahun berdiri dan menjadi cerminan sinergi dalam mendukung agenda strategis Pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi.
Diceritakan pula bahwa akademi ini tidak hanya melatih keterampilan siswa namun juga menjadi tempat belajar untuk menanamkan sikap, karakter dan nilai - nilai inovasi di bidang industri otomotif nasional. Pola pikir kualitas (quality mindset) ditanamkan kepada setiap mahasiswa dengan berlandaskan filosofi Toyota Way, yang menekankan orientasi pada pelanggan, integritas, tanggung jawab, serta prinsip Kaizen atau perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement).
"AKTI menjadi cerminan hubungan pendidikan dan industri dalam mencetak lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang berperan dalam membangun kekuatan industri nasional. Keberadaan akademi ini dapat menyebarkan praktik terbaik atau lesson learned untuk industri lain yang ingin mengembangkan SDM sesuai dengan kebutuhan industrinya masing-masing. Upaya transformasi SDM ini selaras pula dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia yang menekankan Aspek "Memperkuat Pembangunan SDM" untuk mengembangkan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender untuk meningkatkan daya saing bangsa," ungkap Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.
Sejak resmi berdiri pada Desember 2015 di kawasan pabrik TMMIN Karawang, AKTI telah mencetak 429 lulusan generasi digital berdaya saing tinggi yang sudah berkarya di PT TMMIN maupun rantai pasok Toyota Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan menempati posisi Team Leader di Press, Assembling, dan Welding Shop serta mendapat kesempatan penugasan ke luar negeri, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan Jepang.
Lulusan AKTI dijelaskan diproyeksikan agar mampu lebih cepat meraih posisi team leader bahkan bisa menduduki posisi strategis di TMMIN dan rantai pasok lainnya. Jika awalnya pada 2015 hanya 176 orang pendaftar dan menerima hanya 32 siswa, pada 2024 jumlah pendaftar melonjak hingga 6.297 orang dari seluruh Indonesia dan menerima hanya 64 siswa. Kurikulum awal difokuskan pada program studi D1 Studi Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO). Program studi kemudian diperluas dengan menghadirkan program studi D2 Tata Operasi Perakitan Kendaraan Roda 4 (TOPKR4).
Dalam kesempatan yang sama, AKTI menyiapkan generasi muda yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga tangguh, adaptif, untuk menjawab tantangan era mobilitas dan pengembangan kendaraan elektrifikasi sebagai bagian penting transisi industri otomotif rendah emisi.
Teknologi modern seperti otomasi, robotika, hingga kendaraan listrik dan kendaraan berteknologi ramah lingkungan lainnya menjadi bentuk inovasi kurikulum yang disesuaikan dengan era yang berfokus membangun sistem manufaktur lebih efisien, cerdas, dan berkelanjutan guna menjawab tantangan global. Selain itu, AKTI juga bekerjasama dengan politeknik dan universitas dalam merancang kurikulum industri yang berorientasi masa depan.
Hal ini tercermin dalam penerapan green manufacture yang menekankan efisiensi energi, pengurangan limbah, serta keberlanjutan lingkungan; mekatronika yang menggabungkan mekanika, elektronika, dan kontrol untuk menciptakan otomasi presisi; robotik yang meningkatkan kecepatan, akurasi, dan keselamatan kerja; serta Internet of Things (IoT) yang menghubungkan mesin, perangkat, dan sistem melalui jaringan digital agar data dapat dianalisis secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Simak Video "Video: Toyota Hilux Terbakar di Lampung gegara Kaleng Cat Semprot Meledak"
(lth/dry)