Toyota untuk pertama kalinya merakit mobil listrik di Indonesia. Sebelum merakit mobil listrik bZ4X di dalam negeri itu, Toyota sudah belajar dari pengembangan Innova listrik.
Mobil listrik Toyota bZ4X nantinya tak lagi berstatus impor Jepang. Mobil listrik perdana Toyota itu kini dirakit di Indonesia. Toyota bZ4X rakitan lokal itu sudah dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Keputusan Toyota untuk melokalkan produksi bZ4X itu bukan tanpa alasan. Raksasa otomotif asal Negeri Sakura itu sudah belajar banyak dari pengembangan Kijang Innova listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini hal baru buat kami dalam melokalisasi ini (bZ4X). Kita kan kami udah punya Innova EC yang kami konversi, jadi kami sudah belajar, terutama dalam menangani baterai dan semacamnya karena utama buat kami itu safetynya," terang Vice Presindet PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama ini di GIIAS 2025.
Bob menjelaskan, tahapan dari lokalisasi bZ4X ini juga melalui serangkaian proses. Pertama kata dia dimulai dari lokalisasi produksi. Setelah itu akan ada proses stamping yang diikuti produksi lokalisasi.
"Itu tahapannya dan harus disesuaikan dengan pasarnya. Kalau pasarnya berkembang baik dan diterima masyarakat tentu pendalaman akan berjalan dengan sendirinya," sambung Bob.
![]() |
Toyota masih menyimpan rapat prosentase penggunaan komponen lokal dalam bZ4X. Diharapkan dengan produksi lokal, harga bZ4X bisa lebih kompetitif di segmennya. Tapi sayang, informasi soal harga itu masih belum diketahui dengan pasti. Menyoal jumlah produksi kata Bob juga disesuaikan dengan permintaan pasar.
Berbarengan dengan pengenalan bZ4x versi lokal, Toyota juga mengenalkan Urban Cruiser EV. Mobil listrik kembaran Suzuki e Vitara itu menjadi bintang utama di panggung Toyota GIIAS 2025. Akankah nasib Urban Cruiser EV akan seperti bZ4X yang dirakit lokal? Sayang Toyota masih menutup rapat informasi tersebut.
"Nanti kita lihat lah, semua kita berharap apa yang bisa kita lokalkan akan kita lokalkan tapi tergantung demand konsumen. Karena kalau ada nilai ekonomis, ya kalau impor kan pasti proyeksi, kalau permintaan tinggi akan kita lokalkan," pungkas Bob.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Penjualan Mobil di Indonesia Stagnan: Pajak Kelewat Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?