Wanti-wanti kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berimbas ke ekspor mobil 'Made in Indonesia'.
Trump menandatangani kebijakan ekonomi berupa pengenaan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari Kanada, Meksiko dan China yang telah lama dijanjikannya.
Dia mengenakan tarif 25% atas impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada (ada pengecualian 10% untuk barang-barang terkait energi seperti minyak mentah). Kemudian bea masuk tambahan sebesar 10% atas barang-barang dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun awal Februari lalu, Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada.
Toyota masih menjadi penyumbang terbesar ekspor mobil buatan Indonesia. Meski banyak tantangan yang dialami industri otomotif dalam negeri, nyatanya jenama asal Negeri Sakura itu masih mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor. Sepanjang tahun 2024, Toyota tercatat menyumbang sekitar 61 persen dari total ekspor CBU mobil Indonesia.
Salah satu negara tujuan ekspor adalah Meksiko. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto masih mengamati perkembangan situasi hubungan geopolitik antara Meksiko dan Amerika Serikat.
"Meksiko tergantung nanti dengan Trump bagaimana. So far masih aman," kata Nandi di Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Saat ini pemerintah tengah mencari cara agar Indonesia bisa masuk ke pasar yang lebih luas di negara-negara Amerika Latin. Antara lain pemerintah sedang mempelajari Free Trade Area (FTA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Keduanya dinilai mengutungkan bagi Indonesia menjalin hubungan dagang dengan pasar Amerika Latin.
"Meksiko itu boleh impor kalau ekspor," kata Nandi.
Baca juga: Bos Ford Sebut Donald Trump Bikin Kacau |
"Kalau ekspor ke Amerika ditutup berarti impor mereka juga tutup."
"Tapi kalau ada free trade (antara Indonesia dan Meksiko). No issue," jelasnya lagi.
Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. Beberapa mobil Toyota yang diekspor utuh atau Completely Built Up (CBU) ke Meksiko antara lain, Avanza, Veloz, dan Raize.
Untuk tahun 2025, Toyota menargetkan bisa mengekspor dalam jumlah yang sama. Hal itu dilakukan dengan terus mengkaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor serta mempertimbangkan permintaan dan tren pasar, termasuk negara tujuan ekspor non-tradisional untuk mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP