Volkswagen Mau Tutup Pabrik di Jerman, Penjualan di RI Cuma Segini

Volkswagen Mau Tutup Pabrik di Jerman, Penjualan di RI Cuma Segini

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 06 Sep 2024 17:18 WIB
VW Combi Listrik ID. Buzz Melantai di GIIAS 2024, Dijual Rp 1,3 Miliar
VW Combi ID Buzz di GIIAS 2024 Foto: Ori Salfian
Jakarta -

Volkswagen mengumumkan dalam situasi genting lantaran kalah saing dari merek-merek baru, bahkan menutup pabrik di Jerman menjadi salah satu pertimbangan. Kira-kira penjualan Volkswagen di Indonesia seberapa banyak, nih?

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Volkswagen sudah mengirim 52 unit sepanjang Januari-Juli 2024 di Indonesia. Paling banyak yang menyumbang penjualan adalah Volkswagen Tiguan dengan jumlah 48 unit. Model itu statusnya sudah dirakit secara Completely Knocked Down (CKD).

Kemudian model kedua adalah Volkswagen T-Cross dengan jumlah penjualan angka 8 unit. Model ini masih diimpor utuh dari India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibandingkan periode yang sama dibandingkan tahun lalu, jumlahnya turun. Sebanyak 166 unit terdistribusi sepanjang Januari-Juli 2023. Secara total penjualan wholesales tahun lalu, Volkswagen sudah mendistribusikan sebanyak 247 unit.

Musim lalu, Posisi Volkswagen di Indonesia berada di peringkat ke-27 dari 35 brand. Unggul dari Peugeot, Neta, Seres, Audi, Tata, Citroen, dan Datsun.

ADVERTISEMENT

Tahun ini, Volkswagen berada di posisi 34. Sedangkan brand China seperti BYD, yang notabennya terhitung masih baru sudah berhasil masuk ke posisi 12. Lebih baik lagi posisi Wuling yang bertengger di tempat ke-10, percis di depan Chery.

Diberitakan sebelumnya, CEO Volkswagen Group, Oliver Blume mengatakan perusahaan perlu hati-hati dalam menentukan langkah. Termasuk soal efisiensi perusahaan.

"Industri otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat menuntut dan serius," kata CEO Grup Volkswagen Oliver Blume.

Volkswagen, mulai memangkas biaya sebesar €10 miliar (Rp 230 triliun) akhir tahun lalu. Mereka kehilangan pangsa pasar di China, yang menjadi pasar terbesarnya. Pada paruh pertama tahun ini, pengiriman unit ke negara itu tergelincir 7% pada periode yang sama pada tahun 2023. Keuntungan bersih operasi grup turun 11,4 persen.

Volkswagen sedang berjuang dengan transisi EV yang lambat dan penurunan permintaan konsumen di Eropa. Perusahaan kalah dari merek EV di China, terutama BYD, yang juga menimbulkan ancaman yang meningkat terhadap bisnisnya di Eropa.

"Langkah utama kami adalah pemotongan biaya," kata Blume.

Kemungkinan lain yang bakal dilakukan VW adalah PHK besar-besaran. Sebab VW berencana untuk mengakhiri perjanjian perlindungan pekerjaan dengan serikat pekerja, yang telah berlaku sejak tahun 1994.

Seperti diketahui Volkswagen mempekerjakan hampir 683.000 pekerja di seluruh dunia, termasuk sekitar 295.000 di Jerman, menurut laporan pendapatan terbarunya.




(riar/din)

Hide Ads