Board of Investment atau Badan Investasi Thailand telah mengumumkan skema insentif baru untuk pembelian mobil hybrid di kawasan setempat. Nantinya, makin rendah emisi suatu kendaraan, diskon pajaknya juga makin besar!
Narit Therdsteerasukdi selaku Sekjend Dewan Investasi Thailand mengatakan, penjualan mobil di masa depan akan didominasi mobil ramah lingkungan seperti hybrid dan listrik. Itulah mengapa, agar negaranya kompetitif, pihaknya memberikan tambahan insentif.
"Dalam lima hingga 10 tahun ke depan, volume penjualan sebagian besar akan berasal dari mobil hybrid dan listrik. Langkah-langkah untuk mendukung mobil hybrid diperlukan untuk mendorong investasi berkelanjutan di dalam negeri," ujar Narit Therdsteerasukdi, dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (1/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sumber yang sama menyebut, mobil hybrid dengan emisi gas buang 101-120 gram/km pajaknya 9 persen. Sementara mobil hybrid dengan gas buang 100 gram/km atau lebih rendah pajaknya hanya 6 persen. Sebelumnya, pajak mobil hybrid di sana disebut-sebut mencapai 11 persen.
"Ini adalah teknologi penting dalam transisi menuju kendaraan listrik. Thailand memiliki kapasitas untuk menjadi produsen utama kendaraan hibrida dan mendukung produksi hibrida akan melestarikan produksi suku cadang mobil," kata Narit.
Meski demikian, insentif tersebut tak bisa dinikmati seluruh produk dan pabrikan. Sebab, sama seperti di Indonesia, ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi. Berikut rangkumannya:
1. Aturan berlaku mulai 2028 hingga 2035
2. Insentif hanya berlaku untuk produsen yang investasi minimal 3 miliar baht atau Rp 1,3 triliunan selama empat tahun berturut-turut mulai 2024.
3. Kendaraan harus memenuhi aturan tingkat kandungan lokal atau biasa disebut TKDN di Indonesia
4. Kendaraan harus dibekali teknologi keamanan dan keselamatan sebagai standar produk.
Sebagai catatan, kebijakan insentif mobil hybrid itu ditargetkan mampu menarik investasi sekira 50 miliar baht atau Rp 22,6 trilunan. Harapannya, langkah yang diambil BOI makin menguatkan posisi Thailand sebagai pasar utama mobil hybrid di Asia.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?