Subaru bakal menutup pabrik perakitan mobil di Thailand dan Malaysia pada tahun depan. Benarkah itu pertanda mereka akan memindahkan fasilitas produksi ke Indonesia?
Ismail Ashlan selaku General Manager (GM) Marketing dan Public Relation Subaru Indonesia memastikan, hingga kini pihaknya belum berencana membangun pabrik perakitan di Tanah Air. Selain itu, penutupan fasilitas produksi di Thailand dan Malaysia tak berdampak apa-apa untuk Subaru Indonesia.
Baca juga: Subaru Gelar Pameran di Mal Kelapa Gading |
"Rasanya untuk 2-3 tahun ini bisa dibilang tidak ada proses relokasi dan sebagainya karena operator bisnis Subaru di Malaysia dan Thailand itu sama sekali tak berhubungan sama Indonesia," ujar Ismail saat ditanya kemungkinan relokasi pabrik Subaru ke Indonesia, Rabu (5/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak tiba-tiba pabrik di sana tutup kemudian dipindah ke kita. Belum ada (rencana menjadikan Indonesia pusat produksi ASEAN), kita tidak melihat Indonesia ada di posisi itu dalam dua-tiga tahun ke depan," kata dia menambahkan.
![]() |
Ismail juga menegaskan, penutupan pabrik di Thailand dan Malaysia tak mempengaruhi bisnis Subaru di Indonesia. Sebab, mobil mereka yang dijual di Tanah Air seluruhnya impor langsung dari Jepang.
Seperti diberitakan detikOto sebelumnya, Tan Chong International Limited (TCIL) dan Subaru Corporation mengumumkan rencana menghentikan operasi perakitan lokal (CKD) mobil-mobil Subaru di Asia Tenggara. Mulai tahun depan, Subaru akan menyetop produksi CKD mobil-mobil mereka di Thailand dan Malaysia.
TCIL merupakan perusahaan induk Motor Image Group, distributor regional eksklusif kendaraan Subaru di sebagian besar wilayah Asia. Pada 2017, mereka membentuk perusahaan patungan Tan Chong Subaru Automotive Thailand (TCSAT) dengan Subaru Corporation untuk perakitan lokal kendaraan Subaru di Thailand.
![]() |
Pabrik tersebut merupakan pabrik khusus Subaru pertama di luar Jepang di Asia, dan pabrik ketiga yang sepenuhnya memproduksi kendaraan Subaru di seluruh dunia. Fasilitas tersebut beroperasi sejak 2018, dan saat ini memproduksi Subaru Forester generasi kelima buat pasar Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.
Di Malaysia, Subaru memulai pengoperasian pabrik CKD di pabrik Tan Chong Motor Assemblies pada tahun 2012. Saat ini, hanya Subaru XV yang dirakit secara lokal di pabrik di Segambut, dan model tersebut juga diekspor ke pasar lain.
Dengan disetopnya operasional CKD di Thailand dan Malaysia, maka mobil-mobil Subaru yang dipasarkan di Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja akan diimpor penuh (CBU) langsung dari Jepang.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah