Pembeli Mobil Pertama Belum Butuh Mobil Hybrid

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 15 Mar 2024 16:36 WIB
Daihatsu Rocky E-Smart Hybrid (Foto: Dok. Daihatsu Jepang)
Jakarta -

Mobil hybrid mulai menjamur di Indonesia. Peminat mobil elektrifikasi ini meningkat. Meski begitu, Daihatsu belum juga meluncurkan mobil hybrid. Kenapa?

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyadari penjualan mobil elektrifikasi terutama mobil hybrid meningkat. Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, mengatakan sesuai data penjualan, peminat mobil hybrid semakin meningkat.

"Market xEV (kendaraan elektrifikasi) baik. Market xEV sampai Februari meningkat. Kemarin setahun (2023) kontribusi 6,5 persen, sekarang xEV 9 persen dari Januari dan Februari. Tapi baterainya (mobil listrik murni berbasis baterai) hanya 2 persen. Berarti hybrid sangat menjadi mobil yang dikagumi secara segmen," kata Agung saat ditemui di acara buka puasa bersama media di Jakarta, Kamis (14/3/2024) malam.

Daihatsu juga sempat membawa Rocky hybrid untuk dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Namun, Rocky Hybrid itu belum dijual di Indonesia.

Menurut Agung, 70 persen konsumen Daihatsu adalah pembeli mobil pertama. Menurut Agung, pembeli mobil pertama belum membutuhkan mobil hybrid.

"Kalau first car buyer Daihatsu rasanya belum," ujar Agung.

Pembeli mobil pertama biasanya mengincar mobil yang harganya lebih terjangkau. Di sisi lain, mobil hybrid saat ini harganya masih di atas Rp 400 jutaan.

Berdasarkan studi Daihatsu, ada beberapa alasan mengapa pembeli mobil pertama belum memilih mobil hybrid. Beberapa di antaranya adalah pertimbangan resale value (harga saat dijual kembali dalam keadaan bekas) serta durabilitasnya.

"Kita bikin survei kemarin konsumen yang sudah beli Daihatsu dan sama yang potensial pembeli pertama. Beberapa hal yang menjadi di consider buat pembeli pertama itu adalah masih ada harus dibantu edukasi juga, kekhawatiran terhadap suatu masalah resale value. Karena mereka menyatakan kendaraan itu adalah aset. Kedua mereka masih melihat durabilitas, kalau pembeli pertama kan berbeda. Lalu ketiga, itu adalah masalah ketidakpahaman mengenai electricity consumption kalau pakai itu, electric consumption di rumah dia kalau ngecas (untuk mobil listrik atau PHEV), kalau pakai Hybrid akan seperti apa. Jadi itulah situasinya di first car buyer. Kita survei di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar," beber Agung.

"Tapi ada sebagian yang mengatakan bahwa ini adalah trend setter," sambungnya.



Simak Video "Lihat Langsung Suzuki Fronx: Gaya ala SUV Coupe, Sudah Hybrid!"

(rgr/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork