Daihatsu Gran Max di Jepang sempat terlibat skandal uji keselamatan. Bahkan otoritas Jepang mencabut izin Gran Max Pick Up.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang melakukan penyelidikan menyusul penyimpangan prosedur dalam proses sertifikasi kendaraan Daihatsu. Pemerintah Jepang mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk beberapa model. VTA diperlukan untuk produksi massal kendaraan.
Menyusul hasil investigasi lapangan yang dilakukan MLIT, kementerian itu memulai proses untuk mencabut VTA tiga model Daihatsu yang dijual di Jepang. Ketiga model yang dicabut izinnya adalah Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo. Model yang terdampak adalah versi pikap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip NHK dan Asia Nikkei, dalam skandal uji keselamatan yang ditemukan di Gran Max, masalahnya ada pada airbag. Mobil itu ditemukan menggunakan pengatur waktu untuk mengaktifkan airbag selama tes tabrak. Padahal, airbag seharusnya keluar ketika sensor mendeteksi tabrakan. Airbag yang tidak berfungsi saat dibutuhkan dinilai dapat membahayakan nyawa.
Sementara Gran Max di Indonesia dipastikan aman. Menurut Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, mobil di Indonesia tidak terkait skandal yang dialami di Jepang.
"Supaya lebih clear, untuk produksi di Daihatsu yang ada di Indonesia tidak ada kaitannya dengan isu yang ada di Jepang karena ketentuan masing-masing otoritas tidak terkait satu sama lain. Jadi masing-masing negara menentukan. Jadi bukan hanya Indonesia dan Jepang, tapi Thailand berbeda, Malaysia berbeda," kata Agung saat ditemui di acara buka puasa bersama media di Jakarta, Kamis (14/3/2024) malam.
Di Indonesia, Daihatsu Gran Max tidak dibekali dengan airbag. Jadi, Daihatsu Gran Max di Indonesia tidak terkait dengan skandal di Jepang. Tapi, kenapa Daihatsu tidak menyematkan airbag yang menjadi perangkat keselamatan? Menurut Agung, Daihatsu menyesuaikan dengan permintaan dari konsumen. Saat ini konsumen Gran Max adalah pelaku usaha yang biasanya membutuhkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau.
"Customer-nya kan ini retail bisnis ya, kita juga menyesuaikan ke dia kalau Gran Max Pickup yang ada power steering, power window, AC itu adalah kebutuhan utama tiga yang harus dipenuhi di retail bisnis Gran Max," ucap Agung.
"Karena keutamaan orang memilih Gran Max itu satu affordable (harga yang terjangkau), kedua efisiensi bahan bakar, ketiga adalah mudah perawatan dan sparepart. Jadi lihatnya kacamata konsumen, jangan kacamata kita. Kurang lebih gitu. Nanti kalau (Gran Max) dipakein (airbag) aku kabarin," sebutnya.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?