Kata Suzuki soal Banyak Dealer yang Berubah Jadi Kedai Es Krim

Kata Suzuki soal Banyak Dealer yang Berubah Jadi Kedai Es Krim

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 29 Feb 2024 20:40 WIB
Infiniti setop jualan di Indonesia. Diler satu-satunya di Indonesia berganti wajah menjadi diler Suzuki.
Ilustrasi Dealer Suzuki Foto: Khairul Imam Ghozali/detikOto
Jakarta -

Dealer motor Suzuki belakangan jadi perbincangan. Pasalnya beberapa dealer terlihat tutup dan justru dijadikan tempat usaha lain. Padahal dealer atau jaringan aftersales merupakan ujung tombak sebuah merek untuk bisa memasarkan setiap produk. Bagaimana tanggapan Suzuki terkait hal itu?

"Berapa penambahan dealer, dealer tidak join lagi, bagaimana menjaga kepercayaan? Kalau roda empat belum ada isu mundur, malah kita menerima antrean panjang (banyak pengusaha yang ingin membuka dealer Suzuki). Kalau roda dua memang (ada yang menghentikan kerjasama) karena kondisi, jadi ada beberapa yang memutuskan untuk berhenti, tetapi kita tetap menjaga hubungan baik dengan jaringan resmi kami yang masih solid," ujar Spare Parts Dept. Head PT SIS, Christiana Yuwantie beberapa waktu lalu.

Christiana menambahkan untuk menjaga kepercayaan, Suzuki akan memberikan manfaat lebih untuk para pelaku usaha dealer. Sehingga para pelaku usaha merasa tidak merasa rugi saat kerjasama dengan Suzuki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menjaga trust, ya pastinya kami mengajak dealer kami itu, mereka tidak hanya menjalankan kewajiban mereka saja, tetapi mereka juga mendapatkan haknya dengan baik. Order kita layani dengan cepat, barang yang dijual mendapatkan profit yang menguntungkan juga untuk mereka, sehingga mereka merasa berbisnis dengan Suzuki itu oke, itu yang kita jaga," ucap Christiana.

"Sehingga tidak membuat konsumen dan dealer menunggu lama suplai atau spare part, dan tidak menjadikan mereka (pelaku usaha) jadi sasaran konsumen. Jadi kalau kita pelayanan cepat, otomatis dealer memberikan pelayanan yang cepat untuk konsumen, sehingga otomatis konsumen akan kembali lagi. Sehingga mereka bisa merasa untung berbisnis dengan Suzuki," Christiana menambahkan.

ADVERTISEMENT

Christiana menjelaskan untuk bisa lebih mempercepat beri layanan kepada konsumen Suzuki, dirinya menjelaskan Suzuki bangun depo di Surabaya untuk memasok sparepart, sehingga para pelaku usaha dealer tidak perlu stok sparepart. Di lain sisi, Suzuki juga memastikan harga spare partnya sama di daerah manapun.

"Salah satunya dengan kita membangun depo Surabaya, karena harga spare part Suzuki itu kan sama di seluruh Indonesia, tapi kalau kita mengirimnya lama ke Indonesia Timur, mereka harus menunggu lama, sehingga mereka merasa investasi mereka jadi terkesan sia-sia, baru terfaktur kemarin tetapi sudah harus bayar. Padahal kalau dealer lain (di luar Indonesia Timur) hari ini order sore sudah terima. Kami mau semua dealer kami merasakan yang sama secara waktu, secara margin, dan lain-lain. Makanya kami bangun depo Surabaya," ujarnya.

"Sekarang dengan depo Surabaya, kita paling lama ke Papua kalau semula 25 hari, sekarang hanya 10 hari ke sana. Dealer merasa oke, karena mereka tidak perlu simpan stok banyak-banyak, cukup stok 10 hari saja. Kalau mereka dulu stok spare part 5 bulan, sekarang cukup 2-3 bulan saja, jadinya stok mereka sedikit, investasi mereka sedikit, risiko ruginya semakin sedikit, jadi dealer semakin terasa nyaman dan kepercayaan ini saya percaya mereka tidak akan mundur untuk menjadi dealer Suzuki," tutup Christana.




(lth/dry)

Hide Ads