Toyota melakukan perombakan pada manajemen Daihatsu. Bos Daihatsu Soichiro Okudaira mundur dari posisinya.
Toyota mengumumkan perombakan pada jajaran manajemennya menyusul temuan soal penyimpangan prosedur saat sertifikasi Daihatsu. Langkah ini merupakan janji Toyota untuk mereformasi sekaligus merevitalisasi Daihatsu. Dipercaya langkah ini bisa mengembalikan reputasi Daihatsu.
Toyota dalam pernyataannya menyebut akar masalah dari penyimpangan prosedur sertifikasi ini berkaitan dengan beban kerja karyawan Daihatsu yang melebihi kapasitasnya. Dalam perombakan manajemen ini, diketahui Chairman Daihatsu Sunao Matsubayashi dan President Daihatsu Soichiro Okudaira mundur dari jabatannya.
"Efektif mulai 1 Maret, Chairman Matsubayashi dan President Okudaira akan mundur dari posisinya. Jabatan chairman akan ditiadakan dan presiden yang baru adalah Masahiro Inoue yang saat ini menjabat sebagai Chief Officer Toyota wilayah Amerika Latin dan Karibia, sementara Masanori Kuwata dari Toyota Motor Kyushu akan ditunjuk sebagai wakil presiden eksekutif di samping wakil presiden eksekutif saat ini, Hoshika," kata President Toyota Koji Sato dalam keterangannya.
Sato mengatakan, Presiden Daihatsu Inoue yang efektif pada 1 Maret itu sudah bekerja selama bertahun-tahun untuk melakukan reformasi struktural pada bisnis Toyota di Amerika Latin, termasuk memperbarui sistem manajemen regional yang melibatkan Brazil dan Argentina.
Inoue mengaku sudah mendengar soal penyimpangan prosedur secara terus-menerus sejak April 2023, termasuk yang terbaru soal temuan Komite Independen.
"Ketika saya ditunjuk untuk menjadi Presiden Daihatsu, hal pertama yang terlintas di benak saya adalah:
1. Pelanggan yang menggunakan kendaraan Daihatsu atau yang sedang menunggu pengiriman
2. Semua dealer dan sub-dealer dalam dan luar negeri yang bertanggung jawab atas penjualan serta layanan purna jual
3. Pemasok dan pihak-pihak terkait logistik yang terkena dampak negatif dari penghentian produksi dan pengiriman
4. Pemerintah nasional, kota, dan daerah," kata Inoue.
Atas hal itu, Inoue kembali meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Daihatsu katanya sudah memiliki sejarah lebih dari 100 tahun dengan lebih dari 40.000 karyawan.
Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif Daihatsu, Hoshika, akan bertanggung jawab dalam membangun sistem operasi yang berhubungan dengan peraturan dan sertifikasi yang memastikan tidak ada penyimpangan prosedur, sekaligus menjadi kepala grup manajemen kualitas Daihatsu.
Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"
(dry/din)