Kenapa Penjualan Mobil di Indonesia Turun? Gaikindo Ungkap Penyebabnya

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 16 Jan 2024 14:11 WIB
Ekspor mobil buatan Indonesia Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Penjualan mobil di Indonesia tidak sesuai proyeksi angka 1,05 juta unit. Capaian tahun 2023 turun empat persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil tahun 2023 sebanyak 1.050.000 unit. Target penjualan tersebut naik tipis dibandingkan tahun 2022 yang hanya 1.040.000 unit.

Namun, berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo penjualan mobil secara wholesales hanya mencapai 1.005.802 unit. Sementara penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) hanya 998.059 unit.

Sebagai pembanding pada tahun 2022 penjualan mobil di Indonesia tembus 1.048.040 unit secara wholesales dan 1.013.582 secara retail. Pencapaian penjualan tahun 2023 itu juga masih di bawah target yang dicanangkan Gaikindo.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan terhambatnya penjualan terjadi pada saat bulan September dan Oktober. Kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) dan tingginya suku bunga AS berimbas pada pengetatan pembiayaan di perbankan.

"Penjualan di tahun 2023 bisa mencapai 1.050.000 (unit) ini proyeksinya. Tapi kenyataannya di bulan September dan Oktober terjadi penurunan penjualan bulanan. Kenapa terjadi penurunan penjualan? Pada bulan-bulan itu, Amerika menaikkan interest rates-nya sehingga dolar itu keluar. Karena dolar keluar, perbankan melakukan pengetatan peminjaman," ujar Kukuh di Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2023).

"Pinjaman diperketat penjualannya menurun, karena 80 persen penjualan kendaraan bermotor itu menggunakan pembiayaan dari jasa keuangan. Itu dampaknya," jelas dia.

Bila dirinci angka penjualan wholesales tahun 2023 yang paling rendah terjadi pada bulan April yang mencapai 58.981 unit dan September 79.919 unit. Sedangkan bulan lainnya menyentuh angka 80 ribu unit.

Kukuh menambahkan kendati penjualan domestik tidak mencapai target, angka ekspor utuh atau CBU (Completely Built Up) tumbuh 6,7 persen. Secara total Indonesia mengirimkan mobil sebanyak 505.134 unit.

"Meskipun terjadi penurunan 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, ekspor CBU kita tembus di atas 500 ribu unit. Ini cukup mengesankan pertumbuhannya di tengah kondisi yang jadi proses pemulihan after pandemi, kita mampu menembus ekspor CBU kita," kata Kukuh.



Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"

(riar/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork